Brilio.net - Kasus Satria Arta Kumbara kembali menyita perhatian publik setelah video permintaan maafnya beredar luas di media sosial. Mantan prajurit Marinir TNI AL itu mengaku menyesal telah bergabung dengan tentara Rusia dan kini memohon agar bisa kembali menjadi warga negara Indonesia.
Satria menjadi sorotan sejak videonya mengenakan seragam militer Rusia viral di TikTok. Dalam video tersebut, ia mengungkapkan penyesalan dan menyampaikan permohonan maaf kepada pemerintah Indonesia karena telah kehilangan kewarganegaraan akibat kontrak militer dengan Rusia.
Ia berdalih tidak mengetahui bahwa keputusannya akan berdampak pada status kewarganegaraannya sebagai WNI. Kini, ia berharap bisa kembali ke Indonesia dan memulai hidup baru setelah sempat terseret dalam perang di Ukraina.
1. Terlilit utang ratusan juta jadi titik awal.
foto: TikTok/@zstorm689
Pangkal dari semua keputusan yang diambil Satria rupanya bermula dari persoalan ekonomi. Komandan Korps Marinir Mayor Jenderal Endi Supardi mengungkap bahwa Satria memiliki utang mencapai Rp750 juta.
Uang itu berasal dari pinjaman bank yang belum bisa ia lunasi. Situasi finansial ini menjadi tekanan besar yang mendorongnya mencari jalan pintas untuk menutup utang tersebut.
"Dia ada pinjam di pinjol, pinjaman di bank ya. Berkaitan dengan bank di BRI dan BNI dengan nilai Rp750 juta," kata Endi saat ditemui di Jakarta Selatan, dikutip dari Antara, Jumat (25/7).
2. Judi online justru membuat kondisi makin buruk.
foto: TikTok/@zstorm689
Upaya menutup utang dengan jalan cepat rupanya malah membuat Satria makin terjerumus. Ia mencoba bermain judi online dengan harapan bisa melunasi pinjamannya, namun justru menambah beban baru.
Endi menyebut bahwa langkah Satria ini tidak membantu sama sekali. Kerugian makin besar dan situasi keuangannya makin memburuk. Bahkan, kebiasaan berjudi justru memperparah tekanan yang dihadapinya saat itu.
"Ternyata judi online ini kan tidak membantu, bahkan akan lebih terjerumus ke dalamnya," ujar Endi menjelaskan.
3. Bergabung dengan tentara Rusia demi mencari uang.
foto: TikTok/@zstorm689
Setelah kondisi makin sulit, Satria akhirnya memilih jalan yang lebih ekstrem. Ia memutuskan untuk bergabung dengan tentara Rusia sebagai upaya terakhir untuk mendapatkan uang.
Endi mengatakan bahwa Satria sudah tidak terlihat lagi bertugas sejak 2022. Beberapa waktu kemudian diketahui bahwa ia telah menjadi bagian dari pasukan relawan Rusia.
"Desakan itu membuat Satria ingin mencari uang dengan cara lain yakni dengan bergabung menjadi tentara bayaran Rusia," ujar Endi.
4. Satria minta maaf dan Ingin kembali jadi WNI.
foto: TikTok/@zstorm689
Setelah tinggal di Rusia dan ikut dalam operasi militer, Satria kini mengunggah video permintaan maaf. Ia mengaku menyesal dan tidak tahu bahwa tindakannya bisa menyebabkan status WNI-nya hilang secara otomatis.
Ia berharap bisa diberi kesempatan untuk kembali ke Indonesia. Permintaan maaf itu ia tujukan langsung kepada Presiden, Wakil Presiden, dan Menteri Luar Negeri. Ia menyampaikan harapannya dengan nada menyesal dan mengaku hanya ingin mencari nafkah.
"Saya ingin memohon maaf sebesar-besarnya apabila ketidaktahuan saya, saya menandatangi kontrak dengan kementerian pertahanan yang mengakibatkan dicabutnya kewarganegaraan saya," kata Satria dari TikToknya.
5. Tetap wajib jalani hukuman jika pulang ke Indonesia.
foto: TikTok/@zstorm689
Satria kini telah berstatus sipil setelah resmi dipecat dari TNI, Satria tetap harus menjalani hukuman satu tahun penjara jika permohonannya untuk kembali ke Indonesia dikabulkan.
Komandan Korps Marinir Mayjen TNI Endi Supardi mengatakan hukuman tersebut tetap berlaku. Hal ini mengacu pada putusan hukum yang sudah berkekuatan tetap.
"Jadi secara hukum dia bukan lagi prajurit Korps Marinir tapi sudah resmi menjadi sipil, dengan hukuman tambahan dipecat dari dinas hukuman tahanan 1 tahun," kata Endi.
Namun, apabila kasus tersebut tidak diselesaikan dalam waktu 11 tahun dan Satria tidak juga pulang, maka kasusnya akan kedaluwarsa berdasarkan UU Nomor 31 Tahun 1997 tentang Peradilan Militer.
"Apabila sudah lewat itunya (masa waktu), kasusnya sudah kadaluarsa," jelas Endi.
Recommended By Editor
- Sedang tugas misi perdamaian di Afrika, momen prajurit TNI mengazani anaknya via video call bikin haru
- Mantan auto menyesal, kisah pria sukses jadi prajurit TNI usai diselingkuhi pacarnya ini bikin salut
- Bukan cuma kata nenek, bidan juga setuju pentingnya jamu terstandar pasca persalinan
- 11 Momen pernikahan Aprilio Manganang dan Claudya, digelar outdoor
- Inspiratif, mantan sopir jadi lulusan terbaik Akademi Militer Jepang
- Detik-detik prajurit wanita menahan pingsan saat upacara, bikin salut
- Aksi prajurit TNI saat lakukan kamuflase di hutan, bisa temukan?






