Brilio.net - Kasus penjarahan rumah anggota DPR RI Ahmad Sahroni di Tanjung Priok, Jakarta Utara, berbuntut panjang. Salah satu barang mewah yang sempat hilang adalah jam tangan Richard Mille bernilai Rp11,7 miliar. Namun, barang itu kini kembali setelah seorang remaja menemukannya di tengah kerumunan massa.
Sosok remaja tersebut diketahui masih duduk di bangku SMP. Ia datang ke lokasi hanya untuk melihat keributan bersama teman-temannya. Ibunya, Andriyani, kemudian buka suara terkait bagaimana jam tangan itu bisa sampai di tangan sang anak.
BACA JUGA :
Ahmad Sahroni ternyata pernah main film bareng Adhisty Zara, pakai blazer pink, ini 9 potretnya
Pengakuan ini menjadi perhatian publik karena nilai barang yang dikembalikan sangat fantastis. Proses pengembalian pun dilakukan dengan melibatkan RT, RW, hingga anggota DPRD. Andriyani menegaskan anaknya sama sekali tidak berniat mencuri barang tersebut.
Andriyani menceritakan awal mula anaknya berada di lokasi kejadian. Menurutnya, sang anak sebenarnya baru saja bermain bola di sekitar rumah menjelang sore. Ia mengaku sempat mencari anaknya di tengah kerumunan hingga akhirnya menyuruh anak itu pulang bersama kakaknya.
BACA JUGA :
Partai minta para anggota DPR yang dinonaktifkan distop tunjangan dan gajinya
foto: TikTok/@temenkamucerita
"Dia sedang main bola sebenarnya, karena menjelang sore dia main bola di sekitar rumah juga. Nah kebetulan, sempat saya cari anak saya di kerumunan itu, saya suruh pulang akhirnya saya dan anak pertama pulang juga," kata Andriyani dikutip dari unggahan ulang Instagram @lambegosiip, Rabu (3/9).
Meski sudah pulang bersama, ternyata anak keduanya tetap berada di kerumunan. Ia memilih bergabung dengan teman-temannya untuk sekadar melihat keramaian di rumah Sahroni. Kejadian itu disebut Andriyani wajar karena sang anak masih remaja yang diliputi rasa ingin tahu besar.
"Ternyata (anak kedua) di kerumunan itu sama temen-temennya pada nontonin ke sana. Mereka ke sana ke tempat Ahmad Sahroni, pengen tahu aja apa yang terjadi, namanya juga anak remaja. (Usia) Mau 14 tahun, SMP kelas 2," ucapnya.
Andriyani kemudian bertanya langsung kepada anaknya setelah viral soal jam tangan itu. Dari pengakuan sang anak, jam mewah tersebut tidak diambil dengan sengaja. Benda itu jatuh di tengah kekacauan, lalu tanpa berpikir panjang ia memungutnya.
"Aku tanya ke anaknya, 'Kak kok kamu bisa menemukan jam ini?'. Jadi pada saat terjadi penjarahan banyak sekali massa. Satu orang itu tidak ambil 1 barang. Nah, di saat itu, barang (jam) itu terjatuh, dan dia mengambil itu, tasbih dan jam," ungkapnya.
Setelah jam tangan itu ramai dibicarakan publik, Andriyani langsung panik. Ia tidak menyangka kejadian tersebut bisa membuat anaknya viral. Ia segera berkoordinasi dengan ketua RT untuk mencari cara agar barang itu bisa dikembalikan secepat mungkin.
foto: TikTok/@quotes.clipper
"Kamu viral gini kak, nggak main-main. Masalahnya ini 11 miliar. Saat itu, saya koordinasi sama RT kalau anak saya viral, pak RT langsung saya gimana ini caranya dikembalikan. Saya lapor RT, RT lapor RW, pada malam itu juga karena dapat informasi," ucapnya.
Andriyani mengaku menyesal anaknya ikut dalam kerumunan itu. Ia bersama keluarga memutuskan untuk mengembalikan barang karena sadar bukan hak mereka. Malam itu juga proses pengembalian dilakukan dengan pendampingan pihak berwenang.
"'Kita pulangkan karena bukan hak kita. Kita minta maaf, memang kita salah karena ikut-ikutan padahal orang tua melarang.' Jamnya sudah dikembalikan sudah didampingi, pak Imaudin, anggota DPRD. 1x24 jam, jam itu di rumah, kami nggak bisa tidur," ujarnya.
Peristiwa ini menambah catatan panjang soal kerusuhan di rumah Ahmad Sahroni. Meski sempat menimbulkan kegaduhan, barang berharga itu akhirnya kembali ke pemiliknya. Sementara keluarga Andriyani berharap kasus ini bisa menjadi pelajaran agar anak-anak tidak mudah terlibat dalam keramaian berisiko.