Brilio.net - Ammar Zoni kembali menghadapi tantangan baru selama menjalani proses hukumnya, bukan hanya soal persidangan tetapi juga urusan pribadi. Komunikasinya dengan sang kekasih, Kamelia, ternyata terhalang aturan ketat lapas.
Peraturan yang mengatur fasilitas video call membuat hubungan mereka harus beradaptasi dengan syarat administratif yang tidak mudah. Situasi ini muncul jelas usai sidang lanjutan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada Kamis (20/11).
BACA JUGA :
Dokter Kamelia tolak dinikai Ammar Zoni di Nusakambangan, ini alasannya
Akses untuk berkomunikasi ternyata tidak bisa dilakukan bebas tanpa dokumen resmi yang membuktikan hubungan keluarga. Ketiadaan status pernikahan membuat posisi Kamelia berada di luar daftar yang diizinkan.
Hambatan ini membuat hubungan mereka berjalan dalam keterbatasan yang tidak sederhana untuk diatasi. Upaya menjaga kedekatan akhirnya bergantung pada prosedur dan perantara yang harus dipenuhi terlebih dahulu.
BACA JUGA :
Eksepsi ditolak hakim, Ammar Zoni titip salam untuk anak-anak dan Irish Bella
foto: KapanLagi.com/Bayu Herdianto
Ammar kemudian menjelaskan kepada Kamelia bahwa mereka harus mengikuti aturan yang berlaku agar komunikasi tetap berjalan. Ia memperinci bahwa akses video call hanya bisa digunakan jika ada bukti hubungan keluarga yang jelas. Ia ingin memastikan bahwa Kamelia memahami keterbatasan tersebut dan tidak menganggap hambatan itu berasal dari dirinya.
"Terus, satu lagi ini, kan, untuk video call juga, kita kan dapat video call juga, ya, kan. Nah, cuma video call ini, kan, itu harus ada disertakan KK sama surat nikah dan lain-lain hal kayak gitu," jelas Ammar Zoni kepada dr. Kamelia, dikutip brilio.net pada Jumat (21/11).
Kesulitan itu akhirnya membuat Ammar harus mencari solusi lain agar komunikasi tetap bisa terjalin. Ia mengandalkan kerabat dekat seperti Aditya Zoni atau Panji untuk menjadi perantara.
Langkah itu diambil karena video call hanya bisa berlangsung jika Kamelia berada di lokasi yang sama dengan kerabat yang namanya terdaftar. Kondisi ini tentu membuat komunikasi menjadi tidak fleksibel untuk dilakukan kapan saja.
Ammar berharap Kamelia memahami mekanisme tersebut dan menerima bahwa akses komunikasi mereka sangat dibatasi aturan. Ia menegaskan bahwa posisi mereka yang belum menikah membuat ruang gerak semakin sempit.
"Kan, ceritanya, ceritanya kita kan belum ada surat nikah. Jadi maksudnya, kita enggak bisa video call-an. Maksudnya aku jadi enggak bisa video call-an lewat dari situ. Jadi harus ada di satu lokasi," kata Ammar.
foto: KapanLagi.com/Fikri Alfi Rosyadi
Situasi itu mendorong Kamelia untuk mencari cara agar mereka tetap bisa saling terhubung tanpa bergantung sepenuhnya pada waktu tertentu. Ia berencana mengurus administrasi menggunakan data dari kerabat Ammar agar komunikasi dapat lebih lancar.
Komitmen itu memperlihatkan usaha Kamelia menjaga kestabilan hubungan di tengah kondisi yang serba terbatas. Ia memahami bahwa kedekatan mereka membutuhkan langkah ekstra selama Ammar berada di lapas.
"Iya, nanti aku coba ajuin pakai data-datanya Adit sama Panji, ya," jawab dr. Kamelia menyanggupi permintaan Ammar.
Perjuangan pasangan ini menunjukkan bahwa hubungan dapat teruji bukan hanya oleh jarak, tetapi juga oleh aturan birokrasi yang ketat. Hambatan administratif membuat komunikasi yang sederhana menjadi proses yang lebih panjang.
