Brilio.net - Dalam dunia bahasa Indonesia, antonim atau kata yang memiliki makna berlawanan merupakan salah satu unsur penting untuk memperkaya kosa kata dan memperjelas makna kalimat. Memahami antonim membantu kita menulis dan berbicara dengan lebih efektif karena dapat menggambarkan perbandingan atau kontras secara jelas. Misalnya, kata besar berlawanan dengan kecil, atau panas dengan dingin.
Mengetahui contoh kalimat yang mengandung kata berantonim juga membantu pelajar, mulai dari siswa SD hingga mahasiswa, dalam meningkatkan kemampuan menulis dan memahami teks. Selain itu, antonim sering muncul dalam soal ujian bahasa Indonesia, baik dalam bentuk pilihan ganda maupun analisis makna kata, sehingga penting untuk dikuasai sejak dini.
BACA JUGA :
50 Contoh kalimat ajakan bahasa Indonesia yang efektif dan mudah digunakan
Dihimpun brilio.net dari berbagai sumber, Kamis (13/11) berikut contoh kalimat yang mengandung kata berantonim yang mudah dipahami, lengkap dengan penjelasan singkat setiap pasang katanya. Contoh-contoh ini bisa dijadikan referensi belajar, latihan menulis, maupun bahan ajar bagi guru dan siswa agar proses belajar bahasa Indonesia jadi lebih menyenangkan.
50 Contoh kalimat yang mengandung kata berantonim dan penjelasannya
1. Rumah Andi sangat besar, sedangkan rumah Budi cukup kecil.
Antonim: besar – kecil (ukuran yang berlawanan).
2. Pagi ini udara terasa dingin, sore nanti mungkin akan panas.
Antonim: dingin – panas (suhu yang berlawanan).
BACA JUGA :
50 Contoh kalimat transitif dan intransitif lengkap dengan pengertian dan perbedaannya
3. Ayah bekerja dengan sangat cepat, tapi ibu bergerak lebih lambat.
Antonim: cepat – lambat (kecepatan yang berlawanan).
4. Rina tampak senang saat ujian selesai, sedangkan Tono terlihat sedih karena nilainya turun.
Antonim: senang – sedih (perasaan berlawanan).
5. Waktu istirahat sudah datang, kini saatnya pelajaran dimulai lagi sehingga suasana menjadi sibuk.
Antonim: datang – pergi (keadaan berlawanan).
6. Malam ini sangat gelap, tapi pagi nanti akan terang.
Antonim: gelap – terang (cahaya berlawanan).
7. Harga beras tahun ini naik, sedangkan harga gula justru turun.
Antonim: naik – turun (arah perubahan berlawanan).
8. Ia dikenal sebagai siswa yang jujur, bukan yang pembohong.
Antonim: jujur – pembohong (sifat moral berlawanan).
9. Budi selalu bersikap ramah, sementara adiknya terkesan kasar.
Antonim: ramah – kasar (sikap sosial berlawanan).
10. Sungai di depan rumah sangat dalam, tapi yang di belakang hanya dangkal.
Antonim: dalam – dangkal (kedalaman berlawanan).
11. Guru memuji murid yang rajin, tetapi menegur yang malas.
Antonim: rajin – malas (etos kerja berlawanan).
12. Setelah musim hujan yang basah, kini datang musim kemarau yang kering.
Antonim: basah – kering (kondisi benda berlawanan).
13. Hari ini sekolah tampak ramai, besok mungkin akan lebih sepi.
Antonim: ramai – sepi (suasana berlawanan).
14. Ia selalu berbicara dengan lemah lembut, tidak pernah kasar.
Antonim: lemah lembut – kasar (gaya bicara berlawanan).
15. Doni termasuk anak yang berani, tidak seperti temannya yang penakut.
Antonim: berani – penakut (sifat berlawanan).
16. Pintu kelas dibuka, kemudian ditutup kembali.
Antonim: dibuka – ditutup (tindakan berlawanan).
17. Kakek sudah tua, tetapi semangatnya masih seperti orang muda.
Antonim: tua – muda (usia berlawanan).
18. Siang hari terasa panas, sedangkan malam hari dingin.
Antonim: panas – dingin (suhu berlawanan).
19. Ia menang, sementara lawannya kalah dalam pertandingan.
Antonim: menang – kalah (hasil berlawanan).
20. Buku yang kamu bawa itu tebal, sedangkan punyaku tipis.
Antonim: tebal – tipis (ketebalan berlawanan).
21. Mobil itu melaju maju, lalu mundur kebelakang.
Antonim: maju – mundur (arah berlawanan).
22. Setelah ruangan bersih, beberapa saat kemudian menjadi kotor lagi.
Antonim: bersih – kotor (kebersihan berlawanan).
23. Ia hidup dengan bahagia, sementara temannya sudah meninggal.
Antonim: hidup – meninggal (keadaan makhluk hidup).
24. Suara musiknya sangat keras, aku lebih suka yang pelan.
Antonim: keras – pelan (intensitas suara berlawanan).
25. Langit tampak cerah pagi ini, sore nanti mungkin akan mendung.
Antonim: cerah – mendung (cuaca berlawanan).
26. Rani dikenal sebagai siswi yang dermawan, tidak pelit kepada teman-temannya.
Antonim: dermawan – pelit (sifat sosial berlawanan).
27. Pohon itu tumbuh tinggi, sedangkan bunga di bawahnya sangat rendah.
Antonim: tinggi – rendah (posisi vertikal berlawanan).
28. Ibu memesan makanan manis, sementara ayah memilih yang asin.
Antonim: manis – asin (rasa berlawanan).
29. Aku masuk kelas saat bel berbunyi, kemudian keluar saat pelajaran selesai.
Antonim: masuk – keluar (arah gerak berlawanan).
30. Ia berbicara dengan suara halus, tidak kasar seperti dulu.
Antonim: halus – kasar (tekstur/gaya berlawanan).
31. Jalan itu sangat lebar, berbeda dengan gang sebelah yang sempit.
Antonim: lebar – sempit (ukuran ruang berlawanan).
32. Mobilnya berjalan cepat, sedangkan truk di belakangnya melaju lambat.
Antonim: cepat – lambat (kecepatan berlawanan).
33. Ia terlihat sehat, sementara adiknya sedang sakit.
Antonim: sehat – sakit (kondisi tubuh berlawanan).
34. Hari ini sangat awal untuk memulai rapat, biasanya kita datang terlambat.
Antonim: awal – terlambat (waktu berlawanan).
35. Pakaian putihnya terlihat bersih, tapi celananya tampak kotor.
Antonim: bersih – kotor (kebersihan berlawanan).
36. Saat pelajaran berlangsung, kelas menjadi tenang, tapi saat istirahat ribut lagi.
Antonim: tenang – ribut (suasana berlawanan).
37. Aku ingat pesan guru, tapi Rani sudah lupa.
Antonim: ingat – lupa (daya ingat berlawanan).
38. Mereka tinggal di rumah baru, bukan yang lama.
Antonim: baru – lama (waktu kepemilikan berlawanan).
39. Kucingku jinak, sedangkan yang di jalanan liar.
Antonim: jinak – liar (sifat hewan berlawanan).
40. Aku tidur di tempat yang tinggi, sedangkan adikku di tempat rendah.
Antonim: tinggi – rendah (posisi berlawanan).
41. Ibu membeli sayur di pasar, ayah menjual buah di toko.
Antonim: membeli – menjual (tindakan ekonomi berlawanan).
42. Hati yang sabar bisa mengalahkan sifat yang pemarah.
Antonim: sabar – pemarah (emosi berlawanan).
43. Hari ini cuaca sangat panas, tapi hatiku terasa dingin.
Antonim: panas – dingin (kiasan perasaan).
44. Wajahnya tampak cerah, berbeda dengan kemarin yang kusam.
Antonim: cerah – kusam (penampilan berlawanan).
45. Anak itu pandai, sementara temannya agak bodoh.
Antonim: pandai – bodoh (kepandaian berlawanan).
46. Mereka setuju dengan keputusan itu, tapi sebagian lainnya menolak.
Antonim: setuju – menolak (pendapat berlawanan).
47. Listrik di rumahku menyala, tapi di rumah tetangga padam.
Antonim: menyala – padam (keadaan cahaya berlawanan).
48. Aku mencoba tetap tenang, walau situasi terasa tegang.
Antonim: tenang – tegang (suasana berlawanan).
49. Ibu selalu ingin kami hemat, bukan boros.
Antonim: hemat – boros (pengeluaran berlawanan).
50. Ia datang lebih awal, sedangkan aku pergi terakhir.
Antonim: datang – pergi (gerak berlawanan).