Efek ngeri data pribadi bocor, belajar dari kasus hacker curi 72.000 foto dari aplikasi kencan Tea
  1. Home
  2. ยป
  3. Gadget
29 Juli 2025 01:30

Efek ngeri data pribadi bocor, belajar dari kasus hacker curi 72.000 foto dari aplikasi kencan Tea

Sekalinya data pribadi bocor, ternyata ini efek mengerikannya. Azizta Laksa Mahardikengrat
Foto Tea App

Brilio.net - Tea, aplikasi kencan khusus perempuan yang dikenal sebagai ruang aman untuk berbagi pengalaman dan mengecek latar belakang pria, baru saja mengalami krisis besar. Sistem keamanannya berhasil dibobol, membuat ribuan data pribadi penggunanya bocor ke publik. Yang paling mengkhawatirkan, data yang bocor bukan sekadar nama dan email, tapi juga foto swafoto, kartu identitas, hingga isi pesan pribadi.

Diungkap brilio.net dari Engadget, Selasa (29/7) kebocoran ini terjadi karena satu celah yang sangat krusial. Database Tea yang disimpan di Firebase, ternyata bisa diakses bebas tanpa pengaman. Pengguna forum 4chan menemukan celah itu dan membagikan linknya. Dari sana, ribuan gambar dan informasi sensitif tersebar luas. Tea mengonfirmasi bahwa data yang bocor mencakup arsip dua tahun ke belakang.

BACA JUGA :
Kata Istana soal transfer data pribadi ke AS, Hasan Nasbi: Hanya bertukar, bukan dikelola negara lain


Pihak perusahaan mengklaim langsung bergerak cepat begitu insiden terdeteksi. Mereka meluncurkan penyelidikan menyeluruh dan menggandeng tim ahli keamanan siber eksternal. Semua sistem yang terdampak dikunci dan diaudit ulang. Menurut pernyataan resminya, Tea juga berupaya keras menjaga privasi pengguna dan memastikan agar kejadian serupa tak terulang lagi. Namun tetap saja, dampaknya sudah terlanjur terasa.

Apa yang terjadi dengan data pribadi yang bocor tersebut?

Efek dari kebocoran ini bukan main. Bukan cuma foto-foto pribadi seperti swafoto dan ID yang tersebar, tapi juga informasi dari postingan, komentar, dan percakapan pribadi. Bahkan yang lebih mencemaskan, beredar tangkapan layar di X (sebelumnya Twitter) yang menunjukkan peta digital berisi pin lokasi pengguna Tea. Lokasi-lokasi ini diduga diambil dari alamat yang tertera di foto identitas saat verifikasi akun.

BACA JUGA :
16 Miliar password dan informasi pribadi bocor, ini cara cek apakah punyamu aman bermodal e-mail

foto: Twitter/@WallyWowzers

Ketika alamat rumah sampai bocor, dampaknya bisa sangat serius. Pengguna terancam mengalami doxing, yaitu penyebaran data pribadi untuk menyerang atau mempermalukan seseorang secara publik. Potensi pelecehan, intimidasi, bahkan ancaman fisik makin terbuka lebar. Rasa aman yang seharusnya hadir lewat aplikasi ini malah berubah jadi ketakutan.

Yang membuat situasi makin rumit, Tea bukan sekadar aplikasi biasa. Pengguna bisa mengunggah informasi tentang pria yang dicurigai, termasuk hasil pencarian latar belakang, pengalaman pribadi, bahkan data sensitif. Jika semua itu jatuh ke tangan yang salah, bisa muncul risiko baru seperti balas dendam digital atau penyalahgunaan informasi. Perlindungan data bukan lagi sekadar urusan teknis, tapi menyangkut keamanan hidup orang lain.

SHARE NOW
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags