Brilio.net - Momen membeli HP baru selalu menyenangkan. Fitur paling canggih, layar yang lebih cerah, dan performa secepat kilat ada di genggaman. Namun, ada satu pertanyaan yang sering muncul setelah semua data dipindahkan, yaitu HP lama mau diapakan? Sering kali, perangkat yang pernah jadi andalan ini berakhir di dalam laci, terlupakan begitu saja.
Padahal, di dalam bodi smartphone lama itu tersimpan potensi yang luar biasa besar. Prosesornya, meskipun sudah ketinggalan zaman untuk standar sekarang, masih jauh lebih kuat dibandingkan konsol-konsol legendaris yang mengisi masa kecil banyak orang. Dengan sedikit sentuhan kreatif, perangkat usang ini bisa mendapatkan kehidupan kedua yang jauh lebih seru.
BACA JUGA :
Besok pre-order iPhone seri 17 dibuka, kapan sih harus upgrade kalau sudah punya iPhone?
Bayangkan sebuah mesin waktu digital yang bisa membawa kembali ke era kejayaan game 8-bit, 16-bit, hingga 3D awal. Semua game klasik favorit dari berbagai konsol lawas bisa dimainkan kembali, kapan saja. Proyek ini tidak hanya mudah, tetapi juga sangat memuaskan, mengubah barang yang nyaris menjadi sampah elektronik menjadi pusat hiburan nostalgia.
Yuk ikuti caranya bersama brilio.net, Sabtu (11/10).
Cara Ubah HP Lawas Jadi Konsol Game Retro
BACA JUGA :
Mengintip standar kecepatan memori HP terbaru UFS 5.0, bisa baca data 10.8 GB per detik
foto: RetroArch
Proses mengubah HP lama menjadi konsol retro tidaklah rumit. Cukup ikuti beberapa langkah sederhana berikut untuk memulai petualangan nostalgia.
1. Persiapan Awal HP
Langkah pertama adalah membersihkan HP dari semua data pribadi dan aplikasi yang tidak perlu. Lakukan reset pabrik (factory reset) untuk mengembalikan HP ke kondisi awal seperti baru keluar dari kotak. Ini penting untuk memaksimalkan performa dan kapasitas penyimpanan yang tersedia untuk game. Setelah reset, hubungkan HP ke Wi-Fi dan masuk ke akun Google untuk mengakses Play Store.
2. Pilih dan Instal Emulator
Emulator adalah perangkat lunak ajaib yang memungkinkan smartphone menjalankan game dari sistem konsol lain. Ada banyak pilihan emulator hebat di Play Store, seperti Lemuroid atau RetroArch yang mendukung banyak konsol dalam satu aplikasi. Jika ingin fokus pada satu konsol saja, misalnya PlayStation 1, emulator seperti DuckStation adalah pilihan terbaik karena performa dan fiturnya yang sangat optimal.
3. Siapkan Game (ROM) Favorit
Setelah emulator terpasang, saatnya mengisi "perpustakaan" game. Game untuk emulator dikenal dengan sebutan ROM, yang merupakan salinan digital dari kartrid atau CD game orisinal. Perlu diingat, untuk menghormati hak cipta, pastikan hanya menggunakan ROM dari game yang sudah dimiliki secara fisik. Buatlah sebuah folder khusus di penyimpanan internal HP untuk menampung semua file ROM agar mudah ditemukan oleh aplikasi emulator.
4. Hubungkan Kontroler
Pengalaman bermain game retro tidak akan lengkap tanpa kontroler fisik. Untungnya, hampir semua smartphone Android modern bisa terhubung dengan mudah ke berbagai jenis kontroler melalui Bluetooth. Kontroler dari konsol modern seperti PlayStation 4, PlayStation 5, atau Xbox bisa langsung dipasangkan. Cukup aktifkan mode pairing di kontroler, lalu cari dan hubungkan melalui menu Bluetooth di HP.
5. Tampilkan ke Layar TV
Untuk merasakan sensasi bermain di konsol sungguhan, hubungkan tampilan HP ke layar televisi. Cara paling stabil dan direkomendasikan adalah menggunakan kabel adaptor USB-C to HDMI. Cukup colokkan satu ujung ke port pengisian daya HP dan ujung lainnya ke port HDMI di TV. Sebagian besar smartphone kelas menengah ke atas beberapa tahun terakhir sudah mendukung fitur ini, yang sering disebut DisplayPort Alt Mode.
Kenapa Cara Ini Penting?
foto: Shutterstock.com
Mengubah HP lama menjadi konsol game retro bukan sekadar proyek iseng untuk mengisi waktu luang. Ada beberapa alasan kuat mengapa metode ini menjadi pilihan yang cerdas dan bertanggung jawab. Pertama, ini adalah langkah nyata untuk mengurangi limbah elektronik. Alih-alih membuang perangkat yang masih berfungsi, memberinya fungsi baru akan memperpanjang umurnya dan mencegahnya menjadi sampah yang merusak lingkungan.
Kedua, ini adalah solusi hiburan yang sangat hemat biaya. Tidak perlu membeli konsol mini klasik atau berlangganan layanan game retro yang harganya bisa jadi cukup mahal. Dengan memanfaatkan perangkat yang sudah ada, biaya yang dikeluarkan hanya untuk membeli aksesori tambahan seperti kontroler atau adaptor HDMI jika belum memilikinya. Ini adalah cara cerdas untuk mendapatkan akses ke ribuan game legendaris tanpa menguras kantong.
Terakhir, ini adalah cara paling praktis untuk membangun sebuah perpustakaan nostalgia personal. Semua game favorit dari berbagai konsol berbeda bisa dikumpulkan dalam satu perangkat kecil yang portabel. Prosesnya sendiri memberikan kepuasan tersendiri, menciptakan sebuah pusat hiburan unik hasil rakitan pribadi yang siap membawa kembali kenangan indah kapan pun diinginkan.
Tanya Jawab Umum (FAQ)
1. Apakah aktivitas menggunakan emulator ini legal?
Penggunaan perangkat lunak emulator itu sendiri sepenuhnya legal. Namun, aspek legalitasnya menjadi rumit terkait file game atau ROM. Mengunduh dan memainkan ROM dari game yang tidak dimiliki secara resmi dianggap sebagai pelanggaran hak cipta di banyak negara. Aturan praktis yang paling aman adalah hanya menggunakan salinan digital dari game yang sudah dibeli dan dimiliki secara fisik.
2. HP seperti apa yang paling cocok untuk dijadikan konsol retro?
Tidak perlu HP dengan spesifikasi dewa. Smartphone kelas menengah yang dirilis dalam 4-5 tahun terakhir umumnya sudah lebih dari cukup untuk menjalankan game dari era 8-bit hingga PlayStation 1 dan Nintendo 64 dengan lancar. Namun, jika ingin mencoba emulasi konsol yang lebih berat seperti PlayStation 2 atau GameCube, diperlukan smartphone dengan prosesor yang lebih bertenaga, idealnya seri Snapdragon 8xx.
3. Apakah HP akan cepat panas saat digunakan untuk bermain game?
Bermain game dalam waktu lama memang bisa membuat HP menjadi hangat, sama seperti saat digunakan untuk tugas berat lainnya. Untuk mengatasinya, pastikan HP berada di area dengan sirkulasi udara yang baik dan hindari bermain sambil mengisi daya. Melepas casing pelindung saat sesi bermain yang panjang juga dapat membantu pelepasan panas menjadi lebih efektif.
4. Bisakah cara ini diterapkan pada iPhone lama?
Secara teknis bisa, tetapi prosesnya jauh lebih rumit dibandingkan di Android. Apple memiliki ekosistem yang sangat tertutup, sehingga instalasi aplikasi dari luar App Store (sideloading) seperti emulator memerlukan metode khusus seperti menggunakan AltStore. Proses ini tidak seramah pengguna awam dan pilihannya lebih terbatas, menjadikan Android platform yang jauh lebih ideal untuk proyek semacam ini.
5. Bagaimana jika HP saya tidak mendukung output video lewat USB-C?
Jika HP tidak mendukung DisplayPort Alt Mode melalui USB-C, masih ada alternatif lain yaitu menggunakan transmisi nirkabel seperti Chromecast atau Miracast. Cukup gunakan fitur screen mirroring atau "Cast" yang ada di HP. Namun, perlu diingat bahwa metode nirkabel ini hampir selalu memiliki jeda atau latensi (input lag) yang terasa, sehingga koneksi menggunakan kabel tetap menjadi pilihan terbaik untuk pengalaman gaming yang responsif.