Brilio.net - Seorang warga negara Indonesia mendapat sorotan luas di Korea Selatan usai tindakannya yang heroik menyelamatkan penduduk desa saat kebakaran hutan melanda kawasan Gyeongsangbuk-do. Sosok pria ini dianggap sebagai pahlawan setelah keberaniannya membantu evakuasi lansia hingga larut malam di tengah kobaran api.
Kejadian luar biasa ini berlangsung ketika api membakar wilayah hutan di Uiseong-gun dan menyebar ke desa-desa pesisir di Yeongdeok-gun akibat tiupan angin kencang. Salah satu desa yang terdampak langsung adalah Chuksan-myeon, tempat Sugianto tinggal dan bekerja sebagai pelaut asing.
Kebakaran hebat tersebut terjadi pada malam hari, saat sebagian besar penduduk desa sudah tertidur. Namun, Sugianto tak tinggal diam dan justru bergerak cepat bersama kepala desa untuk memastikan seluruh warga bisa menyelamatkan diri.
Sugianto, pria berusia 31 tahun asal Indonesia, berani menyusuri rumah demi rumah pada malam itu demi memperingatkan warga yang belum menyadari bahaya. Tindakannya bukan hanya membangunkan penduduk, tapi juga membantu secara langsung proses evakuasi ke tempat yang lebih aman.
Foto: Pixabay.com
Saat api mulai mendekat, Sugianto bersama kepala desa Yoo Myeong-shin memilih menggendong warga lanjut usia menuju pemecah gelombang sejauh 300 meter dari permukiman. Lokasi desa yang berada di lereng pantai dengan rumah-rumah yang saling berdekatan membuat proses evakuasi menjadi semakin menantang, terlebih bagi para lansia.
Upaya Sugianto ini bukan tanpa risiko, mengingat api bisa menyebar lebih cepat sewaktu-waktu. Meski begitu, ia tetap menerobos malam dengan suara teriakan untuk membangunkan penduduk yang masih tertidur di tengah situasi yang genting.
Seorang nenek berusia 90-an yang menjadi salah satu korban selamat menceritakan bagaimana dirinya berhasil keluar dari rumah setelah mendengar suara Sugianto. Ia menyebutkan bahwa tindakan cepat Sugianto menyelamatkan nyawanya dan warga lainnya.
Sebelum kutipan itu, dijelaskan bahwa banyak warga yang tak menyadari bahaya karena tertidur lelap saat kebakaran mulai mendekati rumah mereka. Dalam kondisi tersebut, peran Sugianto benar-benar vital karena menjadi orang pertama yang memberi tahu mereka untuk segera mengungsi.
Perempuan itu mengatakan, “Jika Sugianto tidak ada di sana, kami semua pasti sudah mati. Saya tertidur saat menonton TV, tetapi ketika saya terbangun karena mendengar teriakan bahwa ada kebakaran di luar, saya melihat ke luar dan melihat Sugianto di sana. Saya berhasil melarikan diri dari rumah dengan menggendongnya.”
Foto: Pixabay.com
Dalam kesaksiannya, Sugianto sendiri tidak ingat berapa kali ia harus bolak-balik menyelamatkan penduduk desa malam itu. Ia hanya tahu bahwa saat itu yang terpenting adalah memastikan semua warga, terutama para lansia, bisa keluar dengan selamat.
Dijelaskan sebelumnya bahwa ia berlari bersama kepala desa, menyisir rumah-rumah dan memanggil warga dengan suara lantang. Dalam situasi yang gelap, tegang, dan berbahaya itu, mereka tetap melanjutkan evakuasi dengan penuh semangat.
Sugianto mengatakan, “Saya tidak ingat berapa kali saya berlarian dengan kepala desa saat itu. Saya menggendong nenek-nenek yang terbangun karena suara saya.”
Sugianto diketahui telah tinggal di Korea Selatan selama delapan tahun dengan visa kerja dan berprofesi sebagai pelaut. Meski berasal dari Indonesia, ia telah mampu berkomunikasi lancar dengan penduduk setempat dalam bahasa Korea.
Sebelumnya dijelaskan bahwa hubungan antara Sugianto dan warga desa begitu dekat, bahkan layaknya keluarga sendiri. Hal ini membuatnya merasa bertanggung jawab ketika desanya dalam bahaya.
Foto: Pixabay.com
Ia berkata, “Saya sangat mencintai Korea. Terutama penduduk desa yang sudah seperti keluarga bagi saya. Saya akan kembali ke rumah dalam tiga tahun. Saya mendapat telepon dari istri saya di rumah yang mengatakan bahwa ia bangga pada saya. Saya merasa bangga karena tidak ada yang terluka oleh kebakaran hutan.”
Tindakan heroik Sugianto mendapat pujian luas dari masyarakat dan media Korea Selatan. Kisahnya dianggap sebagai contoh nyata keberanian dan rasa kemanusiaan yang melampaui batas kewarganegaraan.
Meski bukan warga negara Korea, Sugianto berhasil menunjukkan bahwa rasa peduli dan tanggung jawab tidak mengenal asal-usul. Keberaniannya malam itu menjadi bukti bahwa siapa pun bisa menjadi pahlawan di tengah situasi darurat.
Recommended By Editor
- Ibu 3 anak ini gaji bulanannya Rp 3,5 juta tapi bisa lunasi hutang Rp 200 dan beli rumah, ini triknya
- Hasilnya bikin takjub, ibu ini makeover dapur dengan modal Rp 60 ribu
- Bagaimana sih atlet tarkam Bekasi atasi nyeri otot cuma pakai minyak urut herbal? Ternyata ini triknya
- Dapur rumah Abah Jajang yang ditawar Rp 2,5 miliar cuma berdinding bambu, begini 9 potretnya
- Tak sungkan ngajak dinner cowok yang ditaksir di kantor, cewek ini putuskan nikah usai 5 jam ngobrol
- Habiskan Rp300 juta, begini 5 potret wajah Michelle Halim sebelum dan sesudah operasi hidung
- Awalnya berantakan dan semrawut, begini 11 before-after rumah mungil dua susun jadi minimalis modern
- Luas tanahnya tiga kali Jatim Park, begini penampakan Google Earth rumah crazy rich Haji Isam




