Viral pria lulusan universitas top IPK cumlaude, kini bahagia jadi petani, ini kisah lengkapnya

Brilio.net - Tidak semua orang mengukur kesuksesan dari pekerjaan kantoran atau jabatan bergengsi. Bagi sebagian orang, kebahagiaan datang dari hal yang lebih sederhana, seperti bekerja di alam dan menikmati hasil keringat sendiri. Hal itu dirasakan oleh seorang pria lulusan universitas ternama yang kini memilih menjadi petani sawit.

Pemilik akun TikTok @kuyungfansyah menjadi sorotan usai kisah hidupnya viral di media sosial. Dalam videonya, ia menceritakan perjalanan hidupnya yang cukup unik setelah menempuh pendidikan tinggi dan lulus dengan prestasi membanggakan. Alih-alih mengejar karier di kantor, ia justru menemukan ketenangan di ladang sawit.

Unggahannya menarik perhatian banyak orang karena dianggap membuka pandangan baru tentang arti kesuksesan. Banyak warganet yang kagum dengan cara pandangnya yang realistis dan rendah hati. Ia membuktikan bahwa tidak semua sarjana harus bekerja di balik meja untuk bisa merasa berhasil.

foto: Instagram/@kuyungfansyah

Dalam videonya, ia bercerita bahwa dirinya merupakan lulusan Universitas Sriwijaya dengan predikat cumlaude. Ia menempuh kuliah hanya dalam waktu empat tahun dengan IPK 3,65. Ia menulis kalimat yang menggambarkan perjuangan pendidikannya sekaligus keputusan besar dalam hidupnya.

"Gak usah bangga jadi sarjana. Nih, kenalin sarjana UNSRI, lulus cumlaude, IPK 3,65 hanya 4 tahun. Dari SD ranking 1 sampai tamat SMA. Sekarang saya di sini," tulisnya.

Ia menegaskan bahwa pilihan menjadi petani bukan bentuk kegagalan. Ia justru merasa bangga dengan pekerjaannya sekarang karena bisa menghasilkan sesuatu dari jerih payah sendiri. Meski banyak yang menganggap rendah profesinya, ia tetap menunjukkan rasa syukur dan kebanggaan.

foto: Instagram/@kuyungfansyah

"Bangga gak jadi petani? Bangga dong, masa enggak," ucapnya.

Unggahan tersebut sempat disalahpahami oleh sebagian warganet. Ia kemudian menjelaskan maksud dari pernyataannya agar tidak disalahartikan sebagai sindiran bagi para sarjana lain. Menurutnya, pesannya adalah tentang menerima jalan hidup masing-masing dengan lapang dada.

"Banyak yang gagal faham VT saya soal gak usah bangga jadi sarjana, ternyata buat kebaikan susah ya," tulisnya lagi.

Dalam unggahan selanjutnya, ia tampak tetap santai menghadapi beragam komentar yang datang. Ia bahkan menyelipkan candaan ringan soal hasil panennya yang mulai menunjukkan perkembangan. Nada bicaranya menunjukkan bahwa ia menikmati proses dan tidak terbebani dengan pandangan orang lain.

foto: Instagram/@kuyungfansyah

"Lagi ngebayangin tiap panen 30 ton apa gak menyala dompetku kan wak. Walaupun searang baru 3 pikul wak," tulisnya disertai emoji tertawa.

Kisahnya menjadi inspirasi bagi banyak orang yang tengah berjuang di tengah ketatnya persaingan kerja. Ia mengingatkan bahwa pekerjaan apa pun bisa membawa kebahagiaan selama dijalani dengan ikhlas dan penuh tanggung jawab.

"Harus bangga, krn tidak semua orang bisa merasakan pendidikan sampai ke jenjang PT, walaupun anda seorang petani, setidaknya anda seorang petani yg berpendidikan," kata @jula.y123.

"Sama anak saya juara 1 umum dari SD sampai SMA kuliah ITB jurusan ITM METALURGI jalur prestasi dapat beasiswa cumlaude IP 3,9 belum dpt kerja," kata @madearyasanjaya2.

"Skrg lulusan SMA lg naik daun jadi anggota dewan,jadi mentri,wapres yg sarjana2 pintar jadi pengangguran namanya juga negeri konoha," ujar @fajar032a.