Wakil Menteri Agama, Romo Muhammad Syafi'i, baru-baru ini memberikan tanggapan mengenai isu libur sekolah selama satu bulan penuh saat Ramadan 2025. Menurutnya, ia sudah mendengar wacana tersebut, meskipun belum ada pembahasan resmi dari pemerintah terkait hal ini.

"Kami belum bahas, tapi wacananya kayaknya ada, tapi saya belum bahas itu," ungkap Romo saat ditemui di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, pada Senin (30/12).

Politisi dari Partai Gerindra ini menegaskan bahwa memang ada wacana untuk memberikan libur sekolah selama satu bulan saat bulan suci Ramadan. "Sudah ada wacana," tegas Romo Syafi'i.

Rencana libur sekolah saat Ramadan ini bukanlah hal baru. Ide ini pernah muncul saat pemilihan presiden 2019 ketika Prabowo Subianto berpasangan dengan Sandiaga Uno. Sandiaga mengingat masa-masa sekolahnya di mana ia juga menikmati libur sebulan penuh saat Ramadan.

"Tentunya ini adalah salah satu terobosan yang akan kita bawa bahwa, saya waktu masih muda pernah merasakan libur, dulu, saat Ramadan dan waktu anak-anak saya masih kecil, sekolah di Al Azhar, waktu itu juga libur sebulan penuh," kata Sandiaga di Hotel Sultan Jakarta pada 15 Maret 2019 silam.

 

Isi dengan kegiatan keagamaan

 

Sandiaga juga menyebutkan bahwa libur selama puasa ini bisa dimanfaatkan oleh siswa untuk mengikuti kegiatan pesantren kilat. Ia berpendapat bahwa waktu libur ini juga merupakan kesempatan bagi siswa untuk lebih dekat dengan keluarga, mengingat pengaruh teknologi informasi yang semakin kuat.

"Tentunya ini merupakan satu terobosan agar satu bulan ini bisa digunakan para siswa untuk mungkin mengikuti pesantren kilat, menggunakan kesempatan ini juga, menghabiskan waktu bersama keluarga, membangun kedekatan keluarga dalam era informasi teknologi yang begitu intensitasnya tinggi," ujarnya.

"Mereka banyak waktunya habis di gadget, juga kesempatan Ramadhan ini untuk mendekatkan mereka ke tentunya membangun karakter yang kuat, karakter yang berakhlakul karimah, itu harapan kita," imbuhnya.