Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR baru saja menggelar sidang yang cukup dinanti-nanti pada Rabu (5/11). Dalam sidang tersebut, MKD memutuskan bahwa Uya Kuya, yang juga dikenal sebagai Surya Utama, tidak terbukti melanggar kode etik. Ini menjadi kabar baik bagi Uya Kuya yang kini kembali aktif sebagai anggota DPR RI.

Sidang ini diadakan di Ruang Sidang MKD DPR Senayan, Jakarta, dan dihadiri oleh beberapa anggota DPR lainnya, termasuk Ahmad Sahroni, Eko Patrio, Nafa Urbach, dan Adies Kadir. Suasana di ruang sidang terasa tegang, dengan wajah-wajah lesu yang terlihat di antara mereka. Ahmad Sahroni, misalnya, tampak berulang kali menundukkan kepala, sementara Uya Kuya dan Eko Patrio sesekali terlihat memainkan ibu jari mereka.

Wakil Ketua MKD, Adang Darojatun, menyampaikan keputusan dengan tegas, "Menyatakan teradu tiga, Surya Utama, tidak terbukti melanggar kode etik," ujarnya. Ini berarti Uya Kuya diaktifkan kembali sebagai anggota DPR RI terhitung sejak keputusan dibacakan.

Sidang ini dipimpin oleh Ketua MKD DPR RI, Nazaruddin Dek Gam, yang menjelaskan bahwa sebelum memutuskan, pihaknya telah memeriksa sejumlah saksi. Beberapa saksi yang dipanggil termasuk Deputi Persidangan DPR RI, Suprihartini, dan beberapa ahli lainnya.

Namun, tidak semua anggota DPR beruntung. Ahmad Sahroni, misalnya, terbukti melanggar kode etik dan dinonaktifkan selama enam bulan. Hal ini disebabkan oleh pernyataannya yang dianggap meremehkan demonstran. Dalam sidang yang sama, Nafa Urbach juga dinyatakan melanggar kode etik dan dinonaktifkan selama tiga bulan.

Wakil Ketua MKD menegaskan pentingnya menjaga perilaku dan sikap dalam menyampaikan pendapat. Dengan keputusan ini, Uya Kuya kembali ke panggung politik, dan kita semua tentu berharap dia bisa lebih bijak dalam bertindak ke depannya.