Ammar Zoni, pesinetron yang dikenal luas, kini kembali terjerat dalam kasus narkotika. Ini adalah kali keempat baginya, dan yang lebih mengejutkan, dugaan ini terjadi saat ia masih menjalani hukuman di dalam lembaga pemasyarakatan. Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat telah mengonfirmasi bahwa penangkapan Ammar sebenarnya sudah terjadi sejak awal tahun 2025.

Menurut Plt Kepala Seksi Intelijen Kejari Jakarta Pusat, Agung, penangkapan Ammar Zoni berlangsung pada Januari 2025. "Tertangkap tangannya kalau dari informasi yang kami terima di berkas, sekitar tahun 2025 ini. Di Januari, sekitar Januari 2025," ungkap Agung saat ditemui di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada 9 Oktober 2025.

Agung juga menambahkan bahwa detail lebih lanjut. Peran Ammar Zoni dalam jaringan ini diduga lebih dari sekadar pemakai, melainkan sebagai pengepul. 

"Tapi untuk lebih jelasnya kembali saya ajak teman-teman untuk sama-sama mendengar nanti surat dakwaannya seperti apa yang sudah dibuat oleh penuntut umum," kata Agung.

Penyelidikan yang mengarah pada penangkapan Ammar berawal dari kecurigaan petugas lapas. Kecurigaan ini memicu penyelidikan internal yang akhirnya mengamankan Ammar dan beberapa narapidana lainnya yang diduga terlibat dalam jaringan peredaran narkotika di dalam rutan.

"Nah, itu tadi, kronologi, kemudian peran masing-masing itu ada di surat dakwaan, ya. Kita sama-sama mendengar nanti," ujarnya.

Namun, Agung belum dapat memastikan motif di balik keterlibatan Ammar dalam kasus ini. Pendalaman terkait motif baru akan dilakukan dalam proses persidangan. "Nah itu dia, belum, belum tahu. Kita sama-sama cari di persidangan nanti alasannya apa, motifnya apa, gitu ya," tuturnya.

Kasus peredaran narkoba di dalam lapas yang melibatkan Ammar kini telah memasuki tahap baru dalam sistem peradilan pidana. Agung menyatakan bahwa berkas perkara telah lengkap dan kasusnya sudah masuk tahap dua.

"Agendanya minggu depan akan dilimpah ke PN Jakpus, kemudian nanti kita nunggu jadwal persidangan. Untuk selanjutnya di persidangan pertama akan dibacakan surat dakwaan," pungkas Agung.