Tak ingin repoti anak, Riyuka Bunga dan Deddy Corbuzier kompak pilih tinggal di panti jompo saat tua

Brilio.net - Pengalaman pahit dalam kehidupan rumah tangga mendorong komika Riyuka Bunga mengambil keputusan besar soal masa depannya. Keputusannya dipicu kegagalan pernikahan yang menyisakan luka mendalam.

Sikap Riyuka berubah setelah pernikahan dengan Heri Horeh berakhir karena perselingkuhan. Peristiwa tersebut membuatnya kehilangan kepercayaan terhadap komitmen berpasangan.

Keputusan Riyuka tidak hanya berhenti pada urusan hubungan. Ia turut memikirkan masa tuanya dengan pendekatan yang lebih realistis. Rencana tinggal di panti jompo mulai ia pertimbangkan agar tidak membebani siapa pun kelak.

Riyuka menjelaskan bahwa ia pernah menyampaikan sikap untuk tidak lagi memikirkan pernikahan atau mencari pasangan. Ia menyebut keputusannya itu sering memicu pertanyaan soal masa tuanya, terutama jika harus menjalaninya seorang diri.

foto: YouTube/Deddy Corbuzier

"Aku kan pernah menyuarakan itu, aku nggak mau nikah lagi, aku belum mau cari pasangan lagi. Terus mereka tanya, kalau tua sendirian gimana?" kata Riyuka Bunga, dikutip brilio.net dari podcast Close The Door pada Rabu (19/11).

Pandangan Riyuka soal kemandirian di masa tua lanjut dengan cerita bahwa ia sudah mulai mencari opsi panti jompo. Ia merasa keberadaan anak tidak otomatis membuatnya wajib mengandalkan mereka. Keinginannya untuk tidak merepotkan siapa pun menjadi alasan utama.

Ia menyampaikan bahwa rencana itu berawal dari pertimbangan sederhana tentang kemandirian. Pemikirannya mengenai masa tua mencakup kesiapan untuk mengelola kehidupan sendiri tanpa beban bagi keluarga. Narasi tersebut menjadi pengantar untuk pernyataan berikut.

"Aku tuh sekarang udah mulai cari panti jompo. 'Kan lu punya anak, biarin anaknya ngurusin lu.' Gue nggak mau ngerepotin siapapun," ujarnya.

Deddy Corbuzier kemudian menanggapi pemikiran tersebut dengan sikap yang tak jauh berbeda. Ia mendukung keputusan Riyuka dan mengaku memiliki pandangan serupa soal tinggal di panti jompo. Respons itu menggambarkan perspektif bahwa pilihan tersebut bukan sesuatu yang negatif.

Deddy menyampaikan bahwa rencana seperti itu bisa menjadi cara menjaga kenyamanan keluarga di masa tua. Ia merasa bahwa kemandirian tetap harus diprioritaskan meski kondisi fisik melemah. Penjelasan tersebut mengarah pada ucapannya berikut.

"Gue juga malah pengennya kalau misalnya gue harus, agak lemah gitu ya maksudnya, taruh di panti jompo ajalah," kata Deddy ikut menanggapi.

foto: YouTube/Deddy Corbuzier

Riyuka kemudian menambahkan bahwa ia mulai menata finansialnya demi rencana tersebut. Ia menyiapkan investasi seperti SBN agar bisa membiayai kehidupannya saat memasuki usia senja. Langkah itu menunjukkan keseriusannya merawat diri sendiri di masa mendatang.

Ia menjelaskan bahwa perencanaan dana menjadi bagian penting dari keputusannya. Pilihan tinggal di panti jompo membutuhkan pembiayaan yang jelas sehingga ia menyiapkan diri sejak sekarang. Penjelasan itu mengantarkan pada kutipan berikut.

"Iya, makanya gue sekarang ngumpulin uang, diinvestasikan gitu, yang kayak SBN gitu. Nanti uang itu akan aku jadikan biaya hidup aku di masa tua. Panti jompo kan bayar," ujar Riyuka Bunga.

Tanggapan Deddy kembali muncul dengan memberi tambahan bahwa fasilitas panti jompo kini memiliki banyak opsi yang baik. Pandangannya itu memperkuat keputusan Riyuka sekaligus mematahkan stigma negatif tentang panti jompo. Ucapannya menjadi penutup dari percakapan tersebut.

Ia melihat bahwa panti jompo modern menawarkan kenyamanan dan penanganan yang lebih profesional. Pemahaman itu membuat keputusan tinggal di panti jompo tidak lagi dipandang tabu. Ucapannya termuat dalam kalimat berikut.

"Panti jompo ada yang bagus, lho," timpal Deddy.