Ruben Onsu kesulitan bertemu dengan anak-anak, menduga dihalangi Sarwendah karena ada 'orang lain'

Brilio.net - Konflik antara Ruben Onsu dan Sarwendah kembali memanas setelah muncul dugaan baru yang membuat situasi semakin rumit. Pihak Ruben menyatakan bahwa ia belakangan merasa sulit bertemu dengan anak-anaknya tanpa penjelasan yang jelas. Ketegangan ini memunculkan berbagai pertanyaan mengenai alasan di balik pembatasan akses tersebut.

Ungkapan yang datang dari pihak Ruben memperlihatkan bahwa masalah ini tidak lagi sebatas perbedaan pendapat antara dua orang tua. Ada dugaan bahwa faktor lain memengaruhi situasi sehingga membuat hubungan keduanya semakin renggang. Hal tersebut kemudian menempatkan persoalan ini pada ruang diskusi yang lebih luas.

Keterlibatan pihak kuasa hukum membuat konflik ini semakin terbuka karena setiap temuan disampaikan secara gamblang. Beberapa isu bahkan dianggap cukup signifikan hingga memunculkan kekhawatiran baru tentang keselamatan, kenyamanan, dan hak anak-anak mereka. Perbedaan sudut pandang antara Ruben dan Sarwendah kini kian terlihat tajam.

Kuasa hukum Ruben, Minola Sebayang, membeberkan kekhawatiran kliennya terkait dugaan bahwa ada sosok lain yang berada di sekitar Sarwendah saat momen penting berlangsung. Ia menjelaskan bahwa temuan tersebut bermula ketika Ruben tidak mendapatkan kesempatan bertemu anak pada acara balet putrinya. Situasi itu membuat Ruben mempertanyakan alasan sebenarnya mengapa ia tidak diberi informasi.

foto: Instagram/@sarwendah29

"Diusut-usut, rupanya, kenapa Ruben patut diduga tidak diinformasikan, ini dia teman-teman. Rupanya pada waktu momen itu dia (Sarwendah) ingin bersama dengan seseorang. Inilah yang menjadi kesimpulan Ruben," ungkap Minola Sebayang di Pulomas, Jakarta Timur, Sabtu (15/11), dikutip brilio.net dari KapanLagi.

Kecurigaan tersebut membuat Ruben menilai bahwa alasan pembatasan akses bukan semata urusan teknis. Ia merasa bahwa kehadiran sosok lain dapat menjadi penyebab mengapa dirinya semakin sulit bertemu anak. Keterangan itu juga sekaligus menambah daftar persoalan yang membuat konflik mereka semakin melebar.

Kekhawatiran Ruben tidak hanya berhenti pada dugaan adanya orang ketiga, tetapi juga merambah ke persoalan aktivitas anak-anaknya di media sosial. Ia menilai bahwa anak-anaknya terlalu sering dilibatkan dalam kegiatan live TikTok pada malam hari. Situasi tersebut membuatnya mempertanyakan bentuk perlindungan yang seharusnya diterapkan.

"Belum lagi klien kami juga komplain. Undang-undang itu juga melarang anak kecil itu dieksploitasi ya, dalam suatu pekerjaan apapun bentuknya ya. Apalagi kalau misalnya kemudian live-nya itu di malam hari," tegas Minola.

Ruben merasa dirinya memiliki hak penuh sebagai ayah untuk memberi persetujuan terkait kegiatan yang melibatkan anak-anaknya. Ia menilai bahwa keputusan mengenai aktivitas anak seharusnya dipertimbangkan oleh kedua orang tua. Ketidakhadiran dirinya dalam proses persetujuan itu membuatnya merasa keberatannya diabaikan.

foto: Instagram/@ruben_onsu

"Anak-anak kan enggak boleh bekerja itu kan dilarang. Even ada izin dari orang tuanya, ya harus kedua belah pihak. Bukan hanya ibunya. Ruben keberatan anaknya dilibatkan," lanjutnya.

Pihak Ruben juga menduga bahwa konferensi pers yang dilakukan pihak Sarwendah soal debt collector hanyalah upaya mengalihkan pembahasan dari isu-isu inti. Ia menilai bahwa fokus publik diarahkan pada persoalan lain agar masalah hak asuh dan dugaan eksploitasi anak tidak menjadi sorotan utama. Dugaan itu menambah panjang daftar ketidakselarasan yang kini terjadi.

"Apakah karena ini sehingga akhirnya kemudian pengalihan isu dibicarakan mengenai masalah debt collector?" tanya Minola.

Konflik keduanya kini berkembang menjadi persoalan yang menyentuh banyak aspek, mulai dari hak bertemu anak hingga tudingan adanya orang lain dalam kehidupan Sarwendah. Situasi tersebut membuat hubungan keluarga mereka berada dalam titik yang cukup sensitif. Publik kini menantikan bagaimana kedua belah pihak akan mencari jalan tengah demi kenyamanan anak-anak mereka.