Brilio.net - Sebagai figur publik, Fuji memahami kehidupannya kerap menjadi sorotan banyak orang. Batas wajar tetap ia harapkan, terutama saat privasi mulai terusik dan ruang personal terasa terganggu.
Pengalaman tidak menyenangkan itu diungkap Fuji saat berbincang bersama Raditya Dika dalam sebuah podcast. Obrolan tersebut membahas beragam perilaku oknum penggemar yang dinilai melewati batas kenyamanan.
“Sebenernya aku risi kalau direkam diam-diam,” kata Fuji dalam konten YouTube Raditya Dika yang dikutip pada Rabu (17/12).
Rasa tidak nyaman itu semakin besar saat rekaman tanpa izin tersebut beredar luas dengan narasi spekulatif. Situasi tersebut membuat Fuji merasa posisinya sebagai manusia sering kali dilupakan.
“Ya public figure juga manusia, ada capeknya,” ungkapnya.
Fuji ngaku pernah labrak ibu-ibu
© YouTube/Raditya Dika
Fuji mengaku kerap merasa diawasi ketika ada orang merekam tanpa sepengetahuannya. Sikap terbuka justru lebih ia hargai dari mereka yang secara langsung meminta izin untuk berfoto bersama.
Salah satu kejadian paling membekas terjadi saat ia merayakan malam tahun baru di Bali. Momen santai tersebut berubah tegang setelah Fuji menyadari dirinya direkam cukup lama tanpa izin.
“Aku pernah loh, aku hampir pengin ribut karena aku direkam satu jam, Kak,” cerita Fuji.
Penolakan awal sebenarnya sudah disampaikan Fuji dengan cara halus melalui gestur tangan menyilang. Respons awal si perekam yang merupakan seorang ibu-ibu tampak mengerti, meski akhirnya tetap melanjutkan aksinya.
“Akhirnya aku naik emosi lah. Aku keluar dari kolam renang, aku turun. 'bu, saya enggak mau direkam, hapus sekarang',” ujarnya.
Fuji ngaku pernah labrak ibu-ibu
© YouTube/Raditya Dika
Keributan pun tak terhindarkan setelah permintaan tersebut diabaikan dan situasi semakin memanas. Perdebatan baru mereda setelah beberapa petugas keamanan turun tangan memisahkan keduanya.
“Ujung-ujungnya kami dipisahin sama satpam tiga. Karena orangnya ngeselin. 'Kan hape kita. Emang kenapa kalau direkam? Mau lapor apa?',” ucap Fuji menirukan si perekam.
Raditya Dika turut menanggapi kisah tersebut dengan menyoroti pentingnya etika saat berada di ruang publik. Kenyamanan satu pihak dinilai tidak boleh mengorbankan hak orang lain.
“Mungkin nggak ada aturannya, tapi secara etika kan elu pengin have fun, gue juga pengin have fun,” kata Raditya Dika.
Fuji menegaskan dirinya memahami risiko sebagai publik figur yang kerap diperhatikan. Permintaan sederhana untuk saling menghargai dan menjaga batas dinilai cukup untuk menciptakan kenyamanan bersama.
“Aku tahu risiko public figure, tapi kalau misalnya aku sudah tegur, saling ngertiin lah,” tutupnya.
Recommended By Editor
- Lagi-lagi jadi korban penggelapan dana, Fuji bongkar kronologi ditipu admin pribadi
- 12 Potret kebersamaan Fuji dan keluarga dari masa ke masa, selalu jadi tante yang menggemaskan
- Pembelaan Verrell Bramasta untuk Fuji yang tak hadiri acara ultahnya, sebut biar tak dibully netizen
- Pernah dijadikan tempat curhat, intip 11 momen kedekatan Fuji bareng para crazy rich Indonesia
- Pede terlihat jelek, 9 seleb saat sekolah ini potret lawasnya bikin pangling
- Sekarang dipuji cantik dan bikin gemes, ini 11 potret jadul Fuji yang makin glow up usai tenar


































