Brilio.net - Nama Boiyen semakin dikenal luas berkat kemunculannya di berbagai program komedi dan acara televisi. Popularitasnya tidak datang secara instan, melainkan hasil dari perjuangan panjang yang dimulainya sejak usia remaja.
Perempuan 38 tahun itu mengawali karier sebagai biduan dangdut dengan bayaran yang terbilang sangat kecil. Saat itu ia hanya menerima honor Rp70 ribu sekali tampil, namun terus berusaha hingga kini mampu menorehkan kesuksesan besar.
Meski telah meraih pencapaian yang membanggakan, Boiyen mengaku belum sepenuhnya merasa bahagia. Kesuksesan yang ia nikmati justru dibarengi dengan rasa kehilangan mendalam karena tidak bisa lagi merayakan momen ini bersama keluarganya secara lengkap.
Boiyen mengenang masa ketika sang ayah meninggal pada tahun 2010. Saat itu ia merasa harus mengambil peran besar sebagai pengganti sosok ayah dalam keluarganya.
foto: YouTube/Deddy Corbuzier
"2010 Papa udah nggak ada, oh ya udah sekarang waktunya aku gantiin papa. Sebelumnya nggak begitu berat karena kakak-kakak masih ada," ujar Boiyen dalam acara Podcast Close The Door Deddy Corbuzier, dikutip brilio.net pada Rabu (25/9).
Namun cobaan tidak berhenti sampai di sana. Ia kembali merasakan duka ketika mengingat kakaknya yang ketiga meninggal sejak kecil akibat sakit demam berdarah.
"Terus kakakku yang ketiga kan nggak ada dari SD sakit demam berdarah. Terus 2021 kakakku satu bulan dua-duanya nggak ada. Beda 25 hari," kenangnya.
Rasa kehilangan semakin besar ketika tragedi lain menimpa keluarganya pada 2021. Dalam waktu berdekatan, dua kakaknya meninggal dunia dengan cara yang mendadak.
"Jadi 2021 bulan Maret, kakakku yang pertama, kecelakaan keserempet kereta. Terus 25 hari kakakku pingsan depan rumah, dibawa ke IGD, udah nggak ada karena (serangan) jantung," ungkapnya.
Kedua kakaknya meninggalkan masing-masing empat anak, sehingga kini Boiyen memiliki empat orang keponakan. Kondisi ini membuatnya harus semakin kuat karena hanya tinggal bersama sang ibu.
foto: Instagram/@boiyenpesek
"Mereka masing-masing punya anak 4. Jadi aku punya ponakan 4. Sekarang tinggal berdua sama nyokap," tuturnya.
Sebagai sosok yang berjuang keras hingga sukses, ia mengakui ada perasaan campur aduk saat menerima penghargaan atau prestasi. Ia sering merasa bangga sekaligus sedih karena orang-orang yang sangat ia cintai sudah tidak ada.
"Makanya di saat-saat kayak gini nih sedih nih. Makanya nih, saya kalau dapet piala, penghargaan. Saya antara seneng sama sedih. Sedihnya di saat saya kayak gini, orang-orang yang saya sayang nggak ada semua. Tinggal mama doang saksi hidup perjuangan saya," ucap Boiyen.
Ia menegaskan bahwa kepergian keluarganya terjadi secara tiba-tiba tanpa ada tanda-tanda sebelumnya. Semua peristiwa itu meninggalkan luka mendalam yang masih ia rasakan sampai sekarang.
"Jadi semuanya tuh (meninggalnya) mendadak semua," katanya.
Recommended By Editor
- Bocah imut di iklan permen jadul kini kian tajir usai jadi istri konglomerat, intip 9 transformasinya
- Lama tak terdengar kabarnya, Bedu ajukan cerai talak ke Irma Kartika
- Bukan cuma kata nenek, bidan juga setuju pentingnya jamu terstandar pasca persalinan
- Tasya Farasya tuntut nafkah Rp100, begini gayanya tenteng tas Rp3,3 Miliar saat sidang cerai
- Mediasi buntu, Lisa Mariana kesal Ridwan Kamil tolak damai, rela pakai baju oren demi bela hak anak
- Ngaku sahabatan, Titi DJ dan Thomas Djorghi bangga pamer cincin couple, ini fakta di baliknya
- Tasya Farasya cuma minta nafkah Rp100 perak usai gugat cerai Ahmad Assegaf, ini alasannya



