Brilio.net - Merah Putih One for All merupakan film animasi produksi Perfiki Kreasindo yang akan tayang di bioskop mulai Kamis, 14 Agustus 2025.
Sayangnya kualitas film Merah Putih One for All tidak memenuhi ekspektasi banyak pecinta film di Tanah Air.
Visual film tersebut dinilai kaku dan belum digarap secara maksimal. Banyak warganet yang bahkan membandingkannya dengan film animasi lokal sukses seperti JUMBO.
Perbincangan warganet semakin ramai setelah diketahui biaya produksi Merah Putih One for All mencapai Rp6,7 miliar. Angka itu menuai komentar tajam dari Hanung Bramantyo yang menilai anggaran tersebut terlalu kecil untuk menghasilkan karya animasi berkualitas tinggi.
“Menurut info, budgetnya Rp6,7 miliar. Namun budget segitu untuk film animasi, potong pajak 13% kisaran Rp5 miliar plus-plus, sekalipun tidak dikorupsi, hasilnya tetap JELEK!!!” tulis Hanung di kolom komentar Instagram @esports.ku.
Hanung menjelaskan bahwa standar industri untuk membuat film animasi layak minimal berada di angka Rp30–40 miliar di luar biaya promosi. Waktu pengerjaannya pun memakan 4–5 tahun agar hasilnya maksimal.
“For your information, budget pembuatan film animasi minimal di Rp30–40 miliar di luar promosi. Dikerjakan dalam jangka waktu 4–5 tahun,” lanjut sutradara Gowok: Kamasutra Jawa itu.
Hanung Bramantyo kritik film animasi Merah Putih
© Instagram/@esports.ku
Menurutnya, dana Rp6 miliar hanya cukup untuk membuat previs atau storyboard berwarna yang digerakkan sebagai panduan animator. Jika yang ditayangkan hanyalah hasil previs, penonton wajar saja memberikan reaksi negatif.
“Budget Rp6 miliar hanya sampai tingkat previs (kumpulan storyboard berwarna yang digerakkan sebagai panduan animator). Kalo itu yang ditayangkan, sudah pasti penonton akan resisten. Ibarat membangun rumah, belum dipelur semen dan lantainya masih cor-coran kasar,” jelasnya.
Hanung menegaskan bahwa masalah ini bukan disebabkan oleh kreator, melainkan pihak yang memberi proyek. Ia menduga ada tekanan untuk memaksa film tayang di bulan kemerdekaan demi menyasar momen tontonan pejabat kementerian yang masih bertugas.
“Saya yakin ini bukan salah kreatornya. Tapi salah yang ngasih proyek. Maksain harus tayang 17 Agustus karena ngasih proyek ngejar momen ditonton pejabat kementerian yang masih bertugas,” katanya.
Hanung Bramantyo kritik film animasi Merah Putih
© Instagram/@hanungbramantyo
Ia menambahkan bahwa fokus pada kualitas membutuhkan waktu yang tidak singkat. Menurutnya, saat film selesai, pejabat yang menjadi target penayangan mungkin sudah berganti jabatan.
“Kalo belain kualitas, keburu si pejabat turun," sindirnya lagi.
Situasi tersebut membuatnya mempertanyakan proses penentuan jadwal rilis film itu. Ia heran bagaimana Merah Putih One for All bisa mendapat slot tayang di tengah antrean ratusan film Indonesia lainnya.
Hanung Bramantyo kritik film animasi Merah Putih
© Instagram/@hanungbramantyo
Hanung Bramantyo memohon agar film Merah Putih One for All ditunda penayangannya. Ia juga menandai beberapa akun publik seperti @fadlizon dan @giring, berharap mereka dapat membantu penyelesaian film tersebut hingga menghasilkan karya yang lebih layak tayang.
"Bapak-bapak semua, mohon untuk ditunda penayangannya dan dibantu menyelesaikan hingga menghasilkan karya yang bagus," tulisnya.
Recommended By Editor
- Oh, begini caranya bikin si kecil minta sendiri sarapan pagi berbekal sereal bernutrisi nan lezat
- Beranjak remaja di usia 14 tahun, ini 5 potret cantiknya Kana Sybilla anak Zaskia Adya Mecca
- Bukan cuma kata nenek, bidan juga setuju pentingnya jamu terstandar pasca persalinan
- Cerita Zaskia Adya Mecca di balik kunjungan bersama keluarga ke Vatikan
- Skill sepak bolanya jadi sorotan, Zaskia Adya Mecca ungkap putrinya diincar 2 klub sepak bola Eropa
- Zaskia Adya Mecca ceritakan pengalaman menegangkan saat salurkan bantuan ke suriah
- Momen Zaskia Adya Mecca pamitan ke putra sambung pergi ke Suriah, interaksinya sweet bak anak kandung
- 9 Potret Zaskia Mecca & Hanung Bramantyo beri bantuan ke Suriah, interaksi bareng pengungsi bikin haru
- Hanung Bramantyo Mendalami Karakter Laura dalam Film Terbarunya




