Disebut Maia Estianty jadi sponsor utama pernikahan Al Ghazali, ini 6 sumber kekayaan Irwan Mussry

Brilio.net - Nama Irwan Mussry kembali menjadi sorotan usai disebut Maia Estianty menjadi sponsor utama seserahan nikah Al Ghazali. Suami Maia tersebut diketahui memberikan beberapa barang seserahan branded yang diambil dari butiknya. Mulai dari Chanel, Valentino, Cartier, dan masih banyak lainnya.

Bahkan beberapa waktu lalu, El Rumi menyebut sang ayah sambung sebagai sosok yang kaya raya. Tak sedikit warganet penasaran dari mana sumber kekayaan Irwan Mussry berasal hingga bisa dijuluki sebagai "ayah sambung tajir". Apalagi gaya hidupnya yang glamor, seperti punya jet pribadi dan kerap hadir di acara kelas dunia, makin bikin penasaran.

Irwan Mussry dikenal sebagai pebisnis tajir yang telah mengembangkan berbagai jenis usaha. Mulai dari distribusi barang mewah, fashion, hingga masuk ke perfilman, semua digarapnya secara serius dan strategis.

Berikut brilio.net himpun informasi sumber kekayaan Irwan Mussry dari berbagai sumber pada Rabu (18/6).

1. CEO dari Time International.

Sumber penghasilan Irwan Mussry
© 2025 Instagram/@irwanmussry

Salah satu sumber kekayaan terbesar Irwan Mussry berasal dari Time International, perusahaan distribusi jam tangan mewah yang dia pimpin. Dia menjabat sebagai CEO sekaligus Presiden Direktur PT Timerindo Perkasa International sejak perusahaan ini berdiri dan terus membesarkannya hingga memiliki lebih dari 90 gerai di Indonesia.

Time International menaungi sederet brand prestisius dunia yang hanya bisa dijangkau kalangan elite. Sebagai pemegang kendali utama, Irwan aktif dalam membuat keputusan penting dan membawa perusahaannya meraup pendapatan hingga puluhan juta dolar AS per tahun.

2. Merambah bisnis fashion brand internasional.

Sumber penghasilan Irwan Mussry
© 2025 Instagram/@irwanmussry

Tak hanya jam tangan, Irwan juga memperluas bisnisnya ke sektor fashion mewah internasional. Merek-merek global seperti Chanel, Fendi, Cartier, hingga Berluti termasuk dalam portofolio distribusinya.

Melalui Time International, dia menghadirkan brand-brand papan atas ke pasar Indonesia, memperkuat posisinya di dunia ritel mewah. Pendekatan ini membuat bisnisnya tak hanya bertahan, tapi juga terus berkembang di tengah persaingan ketat.

3. Ikut berkecimpung dalam bisnis kuliner.

Sumber penghasilan Irwan Mussry
© 2025 Instagram/@irwanmussry

Selain fashion, Irwan Mussry juga sempat menjajal bisnis kuliner. Dia membawa merek popcorn asal Korea, Sweet Monster, yang ekspansinya menjangkau pasar Asia seperti Hong Kong, Singapura, dan China.

Bisnis ini menunjukkan betapa Irwan tidak terpaku di satu industri saja. Dia terus mengeksplorasi potensi pasar lain demi menambah diversifikasi portofolionya.

4. Terjun ke sektor properti.

Sumber penghasilan Irwan Mussry
© 2025 Instagram/@irwanmussry

Irwan juga terjun ke sektor properti meski tak terlalu banyak diekspos ke publik. Dia diketahui berinvestasi dalam berbagai bentuk properti mulai dari perumahan, apartemen, hingga hunian komersial.

Keterlibatannya dalam pengembangan proyek-proyek properti menandakan bahwa dia punya pandangan jangka panjang dalam hal investasi. Properti jadi salah satu lini bisnis yang menopang kestabilan kekayaannya.

5. Distribusi brand kosmetik dari Korea Selatan.

Sumber penghasilan Irwan Mussry
© 2025 Instagram/@irwanmussry

Industri kecantikan juga menjadi ladang cuan bagi Irwan. Dia menjadi distributor untuk brand skincare Korea seperti Innisfree dan Laneige di Indonesia.

Langkah ini membuat bisnisnya menjangkau pasar yang lebih luas, khususnya kalangan muda dan beauty enthusiast. Strateginya dalam membidik tren pasar terbukti membawa hasil.

6. Menjadi produser film.

Sumber penghasilan Irwan Mussry
© 2025 Instagram/@irwanmussry

Irwan Mussry tak ketinggalan menjejakkan kaki di industri film. Dia menjadi produser dari beberapa film populer, termasuk "The Raid", "Foxtrot Six", "Susi Susanti: All Love", hingga konser dokumenter Rossa.

Keterlibatannya di ranah hiburan menambah citranya sebagai pebisnis yang adaptif. Dunia film pun jadi saluran baru bagi Irwan dalam mengembangkan portofolio bisnisnya.