Brilio.net - Menjadi Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI kerap dianggap sebagai impian bagi para politisi. Tak heran, jika latar belakang anggota DPR pada umumnya adalah anggota partai, seperti terlihat di era Orde Baru.

Beberapa sosok publik figur kala itu memang ada yang sudah masuk Senayan, salah satunya mendiang Sophan Sophiaan dari PDI-P. Namun pada tahun 2002, ia justru mengambil langkah mengejutkan dengan mundur dari jabatannya sebagai wakil rakyat.

Sophan tercatat sebagai anggota DPR/MPR pertama di era reformasi yang berani mengundurkan diri karena tidak sejalan dengan sikap politik partainya. Keputusan itu baru-baru ini kembali dikenang oleh Andy F Noya melalui sebuah tayangan di akun TikTok @benihbaik.com.

“Aku nggak tahan, aku harus mengundurkan diri dari keanggotaanku di DPR,” tutur Sophan kepada Andy pada saat itu.

Andy F Noya kenang pengakuan Sophan Sophiaan © berbagai sumber

Andy F Noya kenang pengakuan Sophan Sophiaan
© TikTok/@benihbaik.com

Andy kemudian menanyakan alasan di balik keputusan besar tersebut. Ternyata alasan Sophan berkaitan dengan keteguhan hatinya menolak praktik-praktik yang dianggapnya tidak benar di DPR.

“Hati nuraniku nggak bisa terima, setiap hari aku melihat orang-orang menerima uang-uang yang menurutku haram," cerita Andy.

Sophan menceritakan betapa sulitnya mempertahankan prinsip di tengah lingkungan politik yang penuh godaan. Ia merasa terasing dan sering ditertawakan karena menolak ikut arus praktik yang tidak terpuji.

“Aku tidak mau terima, aku dikucilkan, aku tidak mau terima, ditertawakan, batinku berontak,” lanjut cerita Andy.

Andy F Noya kenang pengakuan Sophan Sophiaan © berbagai sumber

Andy F Noya kenang pengakuan Sophan Sophiaan
© Instagram/@komunitas_kpfij

Menurut Andy, apa yang dialami Sophan menjadi potret kerasnya realitas politik yang penuh dengan godaan uang panas. Ia menyebut, ada orang yang memilih bertahan dengan idealismenya, namun konsekuensinya adalah dikucilkan dari lingkungannya.

“Ada orang-orang yang memang tetap mau bertahan. Tapi orang-orang itu akan dikucilkan oleh lingkungannya. Atau karena daripada dia dikucilkan, dia menjadi bagian dari kerusakan yang terjadi. Ya, moral ini terutama,” lanjut cerita Andy.

Langkah Sophan Sophiaan meninggalkan kursi DPR tetap dikenang sebagai sikap berani seorang seniman yang menjunjung tinggi integritas. Kisah itu kembali menjadi pengingat bahwa idealisme dan hati nurani kerap diuji saat berada di lingkar kekuasaan.