Brilio.net - Tiap hari, tanpa sadar, kamu menyentuh berbagai permukaan yang bisa menjadi sarang kuman, salah satunya adalah gagang pintu. Di rumah, di kantor, atau di tempat umum, gagang pintu menjadi bagian kecil yang sering terabaikan, tetapi memiliki peran besar dalam penyebaran bakteri dan virus. Maka, tidak mengherankan jika material yang digunakan untuk membuat gagang pintu menjadi perhatian, bukan hanya dari segi estetika, tetapi juga dari sisi fungsionalitas dan kebersihan.
Pernahkah kamu memperhatikan bahwa banyak gagang pintu di hotel, rumah, dan bangunan lama terbuat dari kuningan? Bukan sekadar untuk menampilkan kesan mewah dan elegan, pemilihan kuningan ternyata memiliki alasan ilmiah yang menarik. Logam ini telah digunakan selama berabad-abad karena daya tahannya, tetapi ada satu keunggulan tersembunyi yang membuatnya sangat istimewa: sifat antimikroba alaminya.
Penelitian ilmiah telah membuktikan bahwa permukaan tembaga dan paduannya, seperti kuningan, memiliki kemampuan untuk membunuh berbagai jenis mikroba dalam waktu singkat. Dibandingkan dengan material lain seperti plastik atau stainless steel yang bisa menjadi tempat berkembang biak bagi bakteri selama berhari-hari, kuningan secara aktif menghancurkan sel mikroba dalam hitungan jam. Inilah sebabnya mengapa kuningan sering dipilih sebagai bahan untuk benda-benda yang sering disentuh banyak orang, termasuk gagang pintu.
alasan ilmiah kenapa gagang pintu banyak yang berbahan kuningan
© 2025 brilio.net/freepik.com
Namun, bagaimana sebenarnya kuningan dapat membunuh kuman? Dan apakah benar penggunaannya dapat membantu mengurangi penyebaran penyakit? Berikut ulasan lebih dalam tentang alasan ilmiah dibalik pemilihan kuningan sebagai bahan gagang pintu, termasuk hasil penelitian terbaru yang semakin menguatkan manfaatnya, dihimpun brilio.net dari berbagai sumber, Kamis (27/2).
Sifat antimikroba kuningan
Kuningan adalah paduan logam yang terdiri dari tembaga dan seng. Logam ini dikenal memiliki sifat antimikroba alami. Studi menunjukkan bahwa permukaan yang terbuat dari tembaga dan paduannya, seperti kuningan, dapat membunuh berbagai mikroorganisme, termasuk bakteri dan virus, dalam waktu singkat. Fenomena ini dikenal sebagai "efek oligodinamik," di mana ion logam memiliki efek toksik pada sel mikroba, bahkan dalam konsentrasi rendah. Ion-ion ini dapat merusak membran sel mikroba, mengganggu fungsi enzim, dan akhirnya menyebabkan kematian sel.
Penelitian tentang efektivitas kuningan
alasan ilmiah kenapa gagang pintu banyak yang berbahan kuningan
© 2025 brilio.net/freepik.com
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh National Institutes of Health, Princeton University, dan University of California, Los Angeles, menemukan bahwa virus COVID-19 hanya dapat bertahan selama 4 jam di permukaan tembaga dan kuningan. Sebaliknya, pada permukaan plastik dan stainless steel, virus tersebut dapat bertahan hingga 2-3 hari. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan kuningan sebagai bahan gagang pintu dapat membantu mengurangi penyebaran patogen melalui kontak permukaan.
Keunggulan lain dari gagang pintu kuningan
Selain sifat antimikrobanya, gagang pintu berbahan kuningan memiliki beberapa keunggulan lain:
- Daya tahan tinggi: Kuningan adalah material yang kuat dan tahan lama, mampu menahan benturan dan tekanan tanpa mengalami deformasi.
- Tahan korosi: Kuningan memiliki ketahanan alami terhadap karat, sehingga cocok digunakan dalam berbagai kondisi lingkungan.
- Estetika menarik: Dengan warna keemasan yang elegan, kuningan menambah nilai estetika pada pintu dan keseluruhan desain ruangan.
Pertimbangan dalam penggunaan
Meskipun memiliki banyak keunggulan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan gagang pintu berbahan kuningan:
- Perawatan rutin: Untuk menjaga kilau dan efektivitas antimikrobanya, gagang pintu kuningan memerlukan pembersihan rutin. Penggunaan pembersih non-abrasif disarankan untuk menghindari kerusakan permukaan.
- Komposisi material: Agar efektivitas antimikroba optimal, gagang pintu harus mengandung setidaknya 60% tembaga dalam paduan kuningannya.
Recommended By Editor
- Ternyata bukan seekor kucing, ini 6 fakta karakter Hello Kitty yang nggak banyak orang tahu
- Bukan karena digantikan oleh Susanti, ini kisah di balik hilangnya Fathiah di serial Upin & Ipin
- Bagaimana sih atlet tarkam Bekasi atasi nyeri otot cuma pakai minyak urut herbal? Ternyata ini triknya
- Terungkap penyebab Ijat jarang bicara dalam serial Upin & Ipin, kisah di baliknya bikin kasihan
- 11 Manfaat buah nanas untuk pria, dipercaya dapat meningkatkan kesuburan
- Perbatasan unik Indonesia dan Malaysia di Pulau Sebatik, banyak rumah di atas 2 negara
- Tak punya lautan, negara ini justru punya tentara angkatan laut terbesar ketiga di Amerika Selatan



