Brilio.net - Setiap tahunnya, daftar tunggu haji di Indonesia makin panjang. Bahkan, ada yang harus menunggu hingga 20 tahun lebih untuk bisa berangkat ke Tanah Suci. Di tengah antrean panjang itu, muncul alternatif lain bernama Haji Furoda, yang katanya bisa langsung berangkat tanpa harus nunggu lama.

Jalur haji ini belakangan makin populer, apalagi setelah banyak selebriti dan tokoh publik yang berangkat haji lewat jalur ini. Biayanya memang jauh lebih tinggi, tapi fasilitas dan kepraktisannya bikin banyak orang kepincut.

Meski begitu, belum banyak yang paham sistem Haji Furoda itu kayak gimana, berapa biaya yang harus disiapkan, fasilitas apa aja yang bakal didapat, dan apa bedanya sama jalur Haji Khusus atau ONH Plus. Yuk, simak penjelasan lengkapnya biar nggak salah paham! Brilio.net himpun dari berbagai sumber, Jumat (30/5).

Apa itu Haji Furoda?

seo trending haji furoda © 2025 berbagai sumber

foto: Shutterstock.com

Haji Furoda adalah program haji yang menggunakan visa mujamalah (undangan resmi dari Kerajaan Arab Saudi) dan bukan bagian dari kuota resmi haji Indonesia. Jalur ini juga dikenal sebagai haji non-kuota karena prosesnya dilakukan di luar sistem antrean Kementerian Agama.

Program ini sah dan legal selama visanya resmi dikeluarkan oleh Pemerintah Arab Saudi. Haji Furoda biasanya difasilitasi oleh penyelenggara perjalanan haji swasta yang memiliki jaringan dan izin resmi.

Sistem Haji Furoda

seo trending haji furoda © 2025 berbagai sumber

foto: Shutterstock.com

Sistem Haji Furoda mengandalkan undangan langsung dari Pemerintah Arab Saudi. Jadi, visa yang digunakan bukan dari kuota pemerintah Indonesia, melainkan kuota tamu kerajaan. Karena itu, proses pemberangkatan tidak perlu mengikuti antrean panjang seperti haji reguler atau haji khusus.

Namun, penyelenggara haji Furoda tetap wajib mengantongi izin Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) dari Kementerian Agama. Bila tidak, keberangkatan bisa dianggap ilegal dan berisiko gagal berangkat.

Biaya Haji Furoda

seo trending haji furoda © 2025 berbagai sumber

foto: Pixabay.com

Dikutip dari Liputan6.com dan beberapa PIHK resmi, biaya Haji Furoda tahun 2024 berkisar antara USD 17.000 sampai USD 25.000 (setara Rp260 juta sampai Rp385 juta, tergantung kurs dan fasilitas).

Biaya ini lebih tinggi dibanding haji reguler atau ONH Plus karena visa Furoda termasuk eksklusif dan tidak melalui subsidi pemerintah. Biaya ini sudah termasuk tiket pesawat, hotel, konsumsi, transportasi, hingga perlengkapan ibadah.

Fasilitas yang Didapat

 

foto: Pixabay.com

Fasilitas yang ditawarkan Haji Furoda biasanya setara atau bahkan lebih dari Haji Khusus (ONH Plus), seperti:

- Akomodasi hotel bintang lima di Mekkah dan Madinah

- Tenda VIP ber-AC di Arafah dan Mina

- Transportasi nyaman antar lokasi ibadah

- Makan 3 kali sehari dengan menu Indonesia

- Pendamping ibadah dan pembimbing manasik berpengalaman

Selain itu, karena visa Furoda bisa keluar lebih cepat, jamaah biasanya berangkat lebih awal dibanding rombongan reguler.

Syarat untuk Haji Furoda

seo trending haji furoda © 2025 berbagai sumber

foto: Shutterstock.com

Beberapa syarat umum untuk bisa ikut program Haji Furoda antara lain:

- Memiliki paspor dengan masa berlaku minimal 6 bulan

- Mengisi formulir pendaftaran dan kontrak dengan PIHK resmi

- Melunasi biaya haji sesuai paket yang dipilih

- Menyertakan hasil pemeriksaan kesehatan dan vaksin

- Tidak terdaftar sebagai jamaah haji reguler tahun yang sama

Semua proses dilakukan lebih cepat karena tidak perlu menunggu kuota.

Perbedaan Haji Furoda dan Haji Khusus (ONH Plus)

seo trending haji furoda © 2025 berbagai sumber

foto: Pixabay.com

Meski sama-sama masuk kategori haji non-reguler dan punya fasilitas yang lebih nyaman dibanding haji reguler, Haji Furoda dan Haji Khusus atau ONH Plus punya perbedaan cukup signifikan.

Salah satu yang paling mencolok ada di soal kuota dan sistem pemberangkatan. Haji Khusus tetap menggunakan kuota resmi dari pemerintah Indonesia dan diatur oleh Kementerian Agama, sedangkan Haji Furoda berangkat pakai visa undangan langsung dari Kerajaan Arab Saudi alias visa mujamalah. Karena itu, Haji Furoda nggak perlu antre bertahun-tahun seperti Haji Khusus yang masa tunggunya bisa 5 sampai 7 tahun.

Dari sisi biaya, Haji Furoda juga cenderung lebih mahal. Biayanya bisa tembus Rp260–385 juta, sementara ONH Plus biasanya berada di kisaran Rp150–250 juta, tergantung fasilitas dan pilihan hotel. Tapi, harga ini sebanding sama kelebihannya, karena Haji Furoda menawarkan fleksibilitas dan kecepatan berangkat tanpa harus nunggu giliran dari pemerintah.

Soal legalitas, keduanya sah secara hukum, asal berangkat lewat penyelenggara resmi. Tapi risiko Haji Furoda lebih tinggi kalau dijalankan tanpa PIHK yang terdaftar di Kementerian Agama. Kalau ONH Plus, karena sistemnya udah terintegrasi dengan pemerintah, keamanan dan kepastian berangkatnya lebih terjamin.

Intinya, Haji Furoda cocok buat yang ingin berangkat cepat dan siap dengan biaya besar serta risiko administratif. Sementara ONH Plus pas buat yang mau fasilitas nyaman tapi tetap melalui jalur resmi pemerintah dan siap sedikit bersabar.

FAQ Seputar Haji Furoda

1. Apakah jamaah Haji Furoda mendapatkan layanan kesehatan dari pemerintah Indonesia?

Tidak. Karena berada di luar kuota resmi, jamaah Furoda tidak masuk dalam tanggungan layanan kesehatan yang disediakan oleh Kementerian Kesehatan RI di Arab Saudi.

2. Kalau visa Haji Furoda ditolak, apakah biaya bisa dikembalikan?

Tergantung kebijakan biro penyelenggara. Umumnya, ada klausul pengembalian dana (refund) sebagian jika gagal berangkat karena visa tidak keluar.

3. Apakah ada batasan usia untuk Haji Furoda?

Iya, Pemerintah Arab Saudi menerapkan batasan usia jamaah, termasuk untuk jalur Furoda, terutama selama pandemi atau kondisi darurat lainnya.

4. Apakah bisa mendaftar Haji Furoda secara pribadi tanpa melalui PIHK?

Secara teknis mungkin, tapi sangat tidak disarankan karena visanya rumit dan risiko gagal berangkat tinggi. Lebih aman melalui PIHK resmi.

5. Berapa lama proses pengurusan Haji Furoda dari daftar sampai berangkat?

Biasanya 2–4 bulan sebelum musim haji. Proses dimulai dari pendaftaran, pelunasan, manasik, hingga pengurusan visa.