Brilio.net - Xiaomi sudah menyiapkan peta jalan update terbarunya. Sayangnya, kabar ini tidak begitu menyenangkan untuk pemilik beberapa model populer. Total ada 31 perangkat Xiaomi, Redmi, dan POCO yang tidak akan kebagian Android 16. Sebagai gantinya, ponsel-ponsel ini hanya akan menerima HyperOS 3 berbasis Android 15 sebagai upgrade besar terakhir. Setelah itu, dukungan akan terbatas pada patch keamanan dan perbaikan minor saja.
Situasi seperti ini sebenarnya bukan hal baru di dunia Android. Mayoritas brand hanya memberi update besar selama dua hingga tiga tahun. Dukungan lebih panjang biasanya hanya berlaku untuk flagship terbaru. Langkah Xiaomi pun mengikuti pola tersebut, dengan fokus mengoptimalkan HyperOS untuk perangkat yang masih masuk jalur update.
POCO yang berhenti di HyperOS 3
Beberapa perangkat POCO yang cukup dikenal sebagai mid-range andalan ikut masuk daftar. Nama-nama seperti POCO C65, POCO F5 5G, POCO F5 Pro, POCO M6 Pro, hingga POCO X6 Neo hanya akan berhenti di HyperOS 3.
Redmi yang tidak lanjut ke Android 16
Deretan ponsel Redmi juga terkena imbas besar. Mulai dari seri entry-level, lini Redmi K, hingga Note series yang populer di Asia Tenggara, semua hanya akan sampai di Android 15. Model yang dimaksud antara lain Redmi 12, 12 5G, 13C, 13C 5G, 13R, Redmi K50 Ultra, Redmi K60, hingga jajaran Redmi Note 12 dan Note 13 dalam berbagai varian.
Flagship pun kena imbas
Keputusan ini tidak hanya menimpa perangkat kelas menengah. Beberapa seri premium juga masuk daftar akhir, termasuk Xiaomi 12, 12 Pro, 12S, 12S Pro, 12S Ultra, 12T, 12T Pro, Xiaomi Civi 3, serta MIX Fold 2. Semua model itu resmi berhenti di Android 15.
Meski menjadi pembaruan besar terakhir, HyperOS 3 tetap membawa penyegaran. Tampilan antarmuka dikemas dengan gaya baru yang terinspirasi dari efek “liquid glass”. Ada kontrol pusat yang bisa lebih fleksibel diatur, opsi kustomisasi tambahan, serta performa sistem yang lebih mulus.
Peluncuran HyperOS 3 dijadwalkan mulai September 2025. Update ini bisa dibilang menjadi sentuhan akhir yang lebih rapi, sebelum dukungan resmi benar-benar dihentikan untuk perangkat yang masuk daftar tadi.
5 Hal yang Terjadi Saat Pabrikan Menghentikan Update Android
1. Fitur baru berhenti datang
Tanpa update besar, perangkat tidak lagi kebagian Android versi terbaru. Tampilan segar, mode tambahan, atau fungsi baru tidak akan muncul. Ponsel jadi berjalan dengan apa adanya sampai akhir masa pakainya.
2. Keamanan makin terbatas
Biasanya hanya patch keamanan yang masih dikirim dalam jangka waktu tertentu. Setelah berhenti total, perangkat lebih rawan terhadap celah baru yang ditemukan. Risiko keamanan pun makin tinggi jika terus dipakai untuk aktivitas penting.
3. Beberapa aplikasi mulai rewel
Seiring waktu, ada aplikasi yang butuh Android versi lebih tinggi. Jika sistem mentok di versi lama, beberapa aplikasi tidak bisa dipasang atau berjalan kurang optimal. Pengalaman penggunaan jadi terbatas.
4. Performa tidak lagi dioptimalkan
Tanpa update, tidak ada lagi perbaikan bug atau optimasi performa. Hal-hal kecil seperti baterai lebih cepat habis atau sistem yang kadang melambat bisa muncul. Semuanya dibiarkan apa adanya.
5. Harga jual turun drastis
Ponsel yang tidak lagi mendapat update biasanya cepat kehilangan daya tarik di pasaran. Pembeli second lebih memilih perangkat dengan dukungan lebih panjang. Akibatnya, nilai jual turun jauh lebih cepat.
Recommended By Editor
- Redmi Note 15 Pro series bawa baterai 7.000 mAh ke Tanah Air, siap guncang hati kaum mendang-mending?
- Spesifikasi Xiaomi 15C, begini caranya HP ini bisa isi baterai 6.000 mAH dari 0-80% dalam 52 menit
- Bagaimana sih atlet tarkam Bekasi atasi nyeri otot cuma pakai minyak urut herbal? Ternyata ini triknya
- Xiaomi 15T dan 15T Pro sebentar lagi meluncur, spek dewa seperti ini bisa saingi flagship lain?
- Rilis warna hitam, bisakah POCO M7 Pro 5G jadi pilihanmu di tengah ketatnya persaingan HP Rp 3 jutaan?
- 5 Bocoran Redmi Turbo 5, siap guncang pasar mid range dengan baterai 7.500 mAh dan layar 1.5K?


