Brilio.net - Penikmat musik indie pasti sudah nggak asing dengan sosok Iga Massardi. Gitaris sekaligus vokalis Barasuara ini dikenal sebagai salah satu musisi multitalenta.
Sebelum mantap berkarya dengan Barasuara, Iga pernah menjadi gitaris dari band indie The Trees and The Wild, kemudian beralih ke Soulvibe, Tika and The Dissidents, hingga Barry Likumahuwa Project. Namun, karakter Iga jauh lebih kuat dan terlihat ketika ia bergabung dengan Barasuara.
BACA JUGA :
Trik foto viral membelah diri pakai HP, bak jurus Kage Bunshin Naruto
Bersama Barasuara, pria yang kerap memakai batik saat manggung ini sudah menelurkan dua album yaitu Taifun pada 2015 serta Pikiran dan Perjalanan pada 2019. Album perdana Barasuara menuai kesuksesan dan diterima baik oleh masyarakat Indonesia. Bahkan Barasuara berhasil meraih penghargaan Karya Produksi Alternatif Terbaik dari AMI Awards 2016.
Penghargaan yang diterima tidak terlepas berkat kesuksesan lagu Bahas Bahasa. Lagu dengan lirik yang unik dan nada catchy ini diciptakan oleh Iga Massardi. Berbeda dari lagu kebanyakan, pria 36 tahun ini menggunakan bahasa Indonesia baku dalam penulisan lirik Bahas Bahasa.
Selain Bahas Bahasa, beberapa lirik lagu yang diciptakan Iga juga terlihat berbeda namun tetap penuh makna. Pentolan Barasuara ini memang dikenal berani melawan arus dengan menunjukkan karakternya yang kuat dan mau tampil berbeda.
BACA JUGA :
5 Persiapan traveling naik bus di era pandemi, bikin aman dan enjoy
Dengan bakatnya itu, nggak heran kalau Iga kini dipercaya sebagai pemateri workshop creative session di Collabonation Creative City dalam tema Songwriting. Dalam acara ini Iga berkesempatan membagikan langkah-langkah cara menulis lagu dan merangkai semua elemennya.
"Saat menulis lagu kita akan berkontemplasi. Kita akan melihat lebih dalam tentang apa yang kita alami sehari-hari dan apa yang kita lihat terhadap orang-orang di sekitar kita. Jadi ini adalah momen ketika kita melihat diri sendiri dan kita menggali apa yang ada di pikiran kita menjadi bentuk tulisan. Itu adalah sebuah proses yang sangat berharga. Karena dengan menulis lirik, kita akan lebih tahu orang seperti apa kita sebenarnya," pungkas Iga.
Dengan menjangkau berbagai kota di Indonesia, Collabonation Creative City dapat menjadi tempat melebur individu atau kelompok yang ingin berkarya melalui kolaborasi. Selain itu, dengan acara ini, potensi di berbagai daerah di Indonesia pun akan jadi lebih terbuka.
Menariknya, Collabonation Creative City nggak akan berhenti di Makassar. Biar nggak ketinggalan infonya, ikuti dan pantengin terus media sosial IM3 Ooredoo.