Presiden Prabowo Subianto baru-baru ini mengungkapkan rasa malunya terkait anggota Partai Gerindra yang terjerat dalam kasus dugaan korupsi. Meskipun tidak menyebutkan nama secara langsung, kita semua tahu bahwa yang dimaksud adalah Immanuel Ebenezer, mantan Wakil Menteri Ketenagakerjaan yang kini menjadi tersangka KPK.
Dalam sebuah acara yang diadakan di ICE BSD Tangerang, Prabowo menegaskan bahwa dia tidak akan melindungi anggota partainya yang terlibat dalam masalah hukum. Dia mengingatkan pidatonya pada Sidang Tahunan MPR RI, di mana dia menyatakan bahwa jika ada anggota Gerindra yang melanggar hukum, dia tidak akan memberikan perlindungan.
BACA JUGA :
Puji para menterinya kerja terus, Prabowo: Kasihan para menteri tak punya libur
"Di MPR tanggal 15 Agustus ingat pidato saya? Saya katakan, kalaupun ada anggota Gerindra yang melanggar saya tidak akan melindungi, eh beberapa hari kemudian ada anggota Gerindra," ungkapnya.
Prabowo Sebut Noel Khilaf
Prabowo juga menjelaskan bahwa Immanuel Ebenezer belum sepenuhnya menjadi kader Partai Gerindra. Menurutnya, untuk menjadi kader, seseorang harus mengikuti pendidikan dan proses kaderisasi yang belum sempat dilakukan oleh Noel. "
Tapi dia anggota dia belum kader, kalau kader itu ikut pendidikan, yang tadi otomatis itu dia harus belajar itu, aduuh dia, enggak keburu ikut kaderisasi," ujarnya.
BACA JUGA :
Apa itu Bintang Mahaputera Utama? Ini arti, kriteria, dan siapa yang layak mendapatkannya
Meskipun demikian, Prabowo mengakui bahwa dia merasa malu dan menyebut Noel sebagai orang yang menarik, mungkin hanya khilaf. "Tapi tetap, tetap saya agak malu saya, sebetulnya orangnya itu menarik ya, mungkin dia khilaf," sambung Prabowo.
Ketua Umum Partai Gerindra ini juga mengingatkan pejabat negara untuk tidak terlibat dalam praktik korupsi. Dia menegaskan komitmennya untuk membersihkan pejabat-pejabat negara yang melanggar aturan. "Saudara-saudara sudah denger saya pidato beberapa kali, dari sebelum saya dilantik sesudah dilantik pada saat dila..."
Immanuel Ebenezer Jadi Tersangka
Pada 22 Agustus 2025, KPK menetapkan Immanuel Ebenezer sebagai tersangka bersama Irvian Bobby dan sembilan orang lainnya dalam kasus dugaan pemerasan terkait pengurusan sertifikat keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di Kementerian Ketenagakerjaan. KPK menyebutkan bahwa Immanuel menerima uang sebesar Rp 3 miliar dan satu kendaraan roda dua merek Ducati dari Irvian Bobby.
Setelah penetapan tersangka, Immanuel berharap mendapatkan amnesti dari Presiden Prabowo Subianto, namun dia dicopot dari jabatannya sebagai Wamenaker. KPK juga melakukan penggeledahan di rumah Immanuel dan menyita barang bukti, termasuk mobil. Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, memastikan bahwa semua barang yang disita akan dibawa ke Gedung Merah Putih KPK untuk penyidikan lebih lanjut.