Bupati Aceh Selatan, Mirwan MS, tengah menjadi sorotan publik setelah kepergiannya untuk menunaikan ibadah umrah di Tanah Suci, meskipun wilayahnya masih dilanda bencana banjir. Berita ini mencuat setelah Almisbah Travel mengunggah dokumentasi keberangkatannya, yang kemudian viral di media sosial.
Keputusan Mirwan untuk umrah di tengah bencana ini memicu beragam kritik dari masyarakat. Banyak yang mempertanyakan prioritas seorang kepala daerah, terutama saat warganya sedang menghadapi kesulitan akibat banjir. Kontroversi ini membuat publik penasaran dengan perjalanan dan rekam jejak Mirwan sebagai Bupati Aceh Selatan.
BACA JUGA :
Profil Gus Elham Yahya, pendakwah muda yang diprotes usai cium anak-anak perempuan
Mirwan MS mulai menjabat sebagai Bupati Aceh Selatan pada 17 Februari 2025. Sebelumnya, ia adalah seorang pengusaha sukses dan merupakan kader dari Partai Gerindra.
Latar Belakang Pendidikan dan Karir Politik
BACA JUGA :
Video Gus Elham ciumi anak kecil saat ceramah viral bikin geram masyarakat, begini klarifikasinya
Mirwan MS lahir di Peulumat, Kecamatan Labuhanhaji Timur, pada 9 Maret 1975. Ia merupakan putra daerah Aceh Selatan yang menempuh pendidikan di berbagai institusi. Mulai dari SDN 1 Peulumat, SMP Labuhanhaji Timur, hingga STMN 1 Banda Aceh. Ia kemudian meraih gelar Sarjana Ekonomi dari STIE ISM dan menyelesaikan pendidikan magister di Universitas Nasional.
Karir politik Mirwan mulai terlihat saat ia berpartisipasi dalam Pilkada 2024. Berpasangan dengan Baital Mukadis, mereka berhasil meraih 36,32% suara sah, menjadikan mereka pemenang di Pilkada Kabupaten Aceh Selatan.
Keberangkatan Umrah yang Memicu Polemik
Foto Mirwan yang sedang umrah mendadak viral dan memicu kemarahan publik. Gubernur Aceh, Muzakir Manaf, juga memberikan reaksi tegas terhadap keputusan Mirwan. Banyak warga Aceh Selatan yang menyuarakan kekecewaan mereka, menilai tindakan Mirwan kurang menunjukkan kepekaan terhadap situasi darurat yang dihadapi warganya.
Kritik semakin menguat karena Mirwan sebelumnya telah menandatangani Surat Pernyataan Ketidaksanggupan dalam menangani bencana, yang mengalihkan penanganan sepenuhnya kepada pemerintah provinsi. Muzakir Manaf menegaskan bahwa kepala daerah harus bertanggung jawab dalam situasi sulit dan tidak boleh menghindar dari tanggung jawab.
Klarifikasi Sang Bupati atas Polemik Umrah
Menanggapi kritik yang terus mengalir, Mirwan memberikan klarifikasi melalui media sosial. Ia menjelaskan bahwa sebelum berangkat umrah, ia telah turun langsung ke lokasi terdampak banjir untuk memastikan situasi di lapangan. Menurutnya, kondisi di lokasi yang dikunjunginya sudah membaik, sehingga ia merasa keberangkatannya tidak akan mengganggu penanganan bencana.
Mirwan berharap masyarakat dapat memahami keputusannya dan tetap bersatu dalam menghadapi musibah ini. Dalam klarifikasinya, ia menyatakan, "Alhamdulillah, empat hari lalu saya turun langsung ke lokasi banjir di Trumon. Keadaan sudah lebih baik dan tidak separah daerah lain. Semoga kita selalu dalam lindungan Allah SWT."
