Pengakuan pegawai dipecat Mendikti Saintek Satryo Soemantri Brodjonegoro, ini cerita lengkapnya
  1. Home
  2. »
  3. Serius
20 Januari 2025 14:20

Pengakuan pegawai dipecat Mendikti Saintek Satryo Soemantri Brodjonegoro, ini cerita lengkapnya

Kisah ASN yang diusir dan dipecat oleh Mendikti Saintek, Prof Satryo Soemantri. Editor
Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi atau Menristekdikti Prof Ir Satryo Soemantri Brodjonegoro. (Istimewa)

Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Prof Ir Satryo Soemantri Brodjonegoro, kini tengah menjadi sorotan publik. Hal ini terjadi setelah sejumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) melakukan aksi demo di Kantor Kemendikti Saintek pada Senin, 20 Januari 2025.

Salah satu ASN yang terlibat, NH, mengungkapkan pengalamannya yang mengejutkan. Setelah 24 tahun bekerja, ia diusir dari kantor oleh pimpinan tertinggi tanpa pemberitahuan sebelumnya. Kejadian ini berlangsung pada Jumat sore, 17 Januari 2024, dan NH merasa tindakan tersebut sangat tidak manusiawi.

BACA JUGA :
Budi Arie diperiksa Bareskrim terkait kasus judi online, apa hukuman menteri yang terlibat korupsi?


“Tiba-tiba pimpinan masuk ke ruangan dan mengusir saya di depan semua orang. Saya diminta pindah ke Kemendikdasmen,” ungkap NH.

Penyebab pengusiran ini ternyata sepele, berawal dari masalah meja yang dianggap tidak menghormati. NH juga harus menghadapi pemecatan karena dianggap tidak mampu menyelesaikan masalah di lapangan.

Dalam surat permohonan maafnya, NH menyampaikan rasa penyesalan dan berharap kejadian serupa tidak terulang. Ia menekankan pentingnya perlakuan adil terhadap pegawai dan mengingatkan bahwa tindakan tersebut melanggar Hak Asasi Manusia.

BACA JUGA :
Bantahan Budi Arie soal kabar rumahnya digeladah terkait judi online Komdigi, singgung soal fitnah

Sementara itu, aksi demo yang dilakukan oleh ASN lainnya mengekspresikan ketidakpuasan terhadap kebijakan Mendikti Saintek. Mereka membawa spanduk dengan pesan-pesan satir yang menyindir pimpinan, seperti “Institusi Negara bukan perusahaan pribadi” dan “Kami bekerja untuk negara, bukan untuk keluarga.”

Dengan kejadian ini, NH berharap agar semua pegawai di Diktiristek tidak mengalami perlakuan yang sama. Ia mengingatkan bahwa setiap tindakan harus berlandaskan pada prinsip kemanusiaan dan keadilan.

Source: liputan6.com / Devira Prastiwi
Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang dengan bantuan Artificial Intelligence dengan pemeriksaan dan kurasi oleh Editorial.

SHARE NOW
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags