Penentuan 1 Ramadan 1446 H, potensi perbedaan tanggal, tapi Lebaran bersama
  1. Home
  2. »
  3. Serius
28 Februari 2025 12:45

Penentuan 1 Ramadan 1446 H, potensi perbedaan tanggal, tapi Lebaran bersama

Ketua MUI menjelaskan potensi perbedaan 1 Ramadan 1446 H di Indonesia. Editor
foto: Liputan6.com/Herman Zakharia

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, KH Cholil Nafis, mengungkapkan bahwa ada kemungkinan perbedaan tanggal 1 Ramadan 1446 H di Indonesia. Meskipun demikian, KH Cholil Nafis meyakinkan bahwa lebaran akan dirayakan secara bersama.

"Menurut kriteria MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, Singapura), pada 28 Februari 2025, hanya Aceh yang memenuhi syarat untuk imkanurru'yah, sementara di Jawa Timur, terutama di daerah timur, lebih sulit untuk melihat bulan," tulis Kiai Cholil di akun X pribadinya.

BACA JUGA :
Bikin nggak kepikiran, begini cara kakek bagikan THR ke cucu-cucunya yang bikin iri warganet


Kiai Cholil menjelaskan bahwa pada akhir Sya'ban, tinggi hilal di Jakarta mencapai 4 derajat, dengan elongasi 6,02 derajat. "Kriteria MABIMS menetapkan tinggi 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat. Di Jawa Timur, tinggi hilal hanya 3 derajat dan elongasinya 5,9 derajat, sehingga belum memenuhi kriteria MABIMS," jelasnya.

Beliau juga mencatat bahwa pada akhir Ramadan, ijtimak akan terjadi pada tanggal 27 Mei jam 10.02 WIB, dengan tinggi hilal saat Maghrib di Jakarta mencapai 1 derajat 28 menit dan elongasi 6,5 derajat. "Dengan begitu, awal Syawal insya Allah tidak akan ada perbedaan antar ormas," tambah Kiai Cholil.

Kiai Cholil menyebutkan tiga poin penting terkait kriteria MABIMS yang mungkin terjadi. Pertama, jika ada hasil Rukyah yang sah di Aceh, maka puasa akan dimulai pada hari Sabtu. Kedua, jika tidak ada hasil Rukyah, maka Sya'ban akan digenapkan. Ketiga, pemerintah bisa menetapkan tetap pada hari Sabtu, baik rukyah berhasil atau tidak.

BACA JUGA :
Sering jadi pertanyaan, wanita ini ungkap kemana perginya sosok ayah di kaleng biskuit Khong Guan

"Kalender Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah tahun 2025 menunjukkan bahwa 1 Ramadan 1446 jatuh pada Sabtu (1/3/2025), tetapi NU selalu menyertakan keterangan bahwa keputusan awal bulan hijriyah menunggu hasil ru'yat. Jika hilal tidak terlihat, maka Sya'ban akan digenapkan 30 hari, sehingga puasa dimulai pada Minggu (2/3/2025)," tutup Kiai Cholil.

Kemenag gelar sidang Isbat, tentukan 1 Ramadan 1446 H

Kementerian Agama akan menggelar sidang Isbat untuk menentukan tanggal 1 Ramadan 1446 Hijriah sore ini. Sidang ini bertujuan untuk melihat posisi hilal dan menentukan kapan ibadah puasa dimulai.

Sidang Isbat akan dimulai dengan seminar posisi hilal pada pukul 16.30 WIB, yang akan disiarkan langsung melalui kanal YouTube Bimas Islam TV. Selanjutnya, sidang isbat akan dilakukan secara tertutup mulai pukul 18.30 WIB.

Hasil sidang akan diumumkan dalam konferensi pers pada pukul 19.05 WIB dan disiarkan di kanal YouTube Kemenag RI. Rangkaian kegiatan ini berlangsung di Auditorium HM Rasjidi Kemenag, Jakarta Pusat.

Akan libatkan ahli astronomi hingga ulama

Sidang ini akan melibatkan berbagai pihak, termasuk perwakilan organisasi masyarakat Islam, ahli astronomi, dan ulama terkemuka, untuk memastikan penetapan awal Ramadhan yang akurat.

Sidang ini merupakan tradisi penting dalam penentuan kalender Hijriah di Indonesia. Dipimpin oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar, hasil sidang ini sangat dinantikan oleh umat Muslim sebagai penanda dimulainya ibadah puasa Ramadhan.

Penetapan awal Ramadhan melalui Sidang Isbat menggabungkan ilmu hisab (perhitungan astronomi) dan rukyat (pengamatan hilal). Kemenag melibatkan para ahli hisab untuk mempresentasikan hasil perhitungan posisi hilal, diikuti dengan rukyat hilal oleh tim di berbagai lokasi.

Kedua metode ini dibahas dalam sidang untuk mencapai keputusan final tentang awal Ramadhan, menekankan pentingnya keakuratan dan kesepakatan bersama dalam menjalankan ibadah.

Source: liputan6.com / Nila Chrisna Yulika
Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang dengan bantuan Artificial Intelligence dengan pemeriksaan dan kurasi oleh Editorial.

SHARE NOW
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags