Pagar laut misterius yang membentang sejauh 30.16 kilometer di perairan Tangerang ini ternyata sudah ada sejak Agustus 2024. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sebelumnya telah memberikan peringatan, namun sayangnya, peringatan tersebut diabaikan oleh pihak-pihak yang memasang pagar ini.
Menurut Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP), Pung Nugroho Saksono, temuan awalnya hanya sepanjang 7 kilometer. "Kami sudah memberi peringatan untuk menghentikan kegiatan ini," ungkapnya pada Kamis (9/1).
BACA JUGA :
Menteri ATR Nusron Wahid bantah tuduhan pemilik pelat mobil RI 36 yang viral
Alih-alih menghentikan pemasangan, pagar tersebut justru semakin panjang. Dalam waktu kurang dari 5 bulan, panjangnya meningkat menjadi 30.16 kilometer. "Kalau tidak disegel, kami khawatir akan bertambah panjang lagi. Kami beri waktu, jika tidak mau bongkar sendiri, kami yang akan melakukannya," tegasnya.
Ipunk, salah satu petugas, mencurigai bahwa pemasangan pagar ini dilakukan saat pengawasan sedang lengah. KKP saat ini masih menyelidiki siapa yang bertanggung jawab atas pemasangan pagar ini. Berbagai informasi dari warga, nelayan, dan dugaan adanya upah sebesar Rp 60 ribu per bambu untuk pemasangan juga masih dalam penyelidikan.
"Semua masih kami dalami," tambahnya.
BACA JUGA :
9 Potret Los Angeles sebelum dan setelah kebakaran, kawasan elit luluh lantak terlalap api
Pagar laut ini terbuat dari bambu dan tertancap di sekitar laut Pantura atau Pakuhaji, Kabupaten Tangerang. Panjangnya yang mencapai 30.16 kilometer ini menimbulkan berbagai pertanyaan dan kekhawatiran di kalangan masyarakat.
"Kami pastikan, pemerintah hadir. Pak Presiden Prabowo memerintahkan KKP untuk menindaklanjuti pemageran ini, negara tidak boleh kalah," tegasnya.
