Kecelakaan kembali terjadi di Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat (NTB), melibatkan seorang turis asal Brasil yang jatuh ke jurang atau tebing bawah menuju Danau Segara Anak. Kejadian ini terjadi di sekitar Cemara Nunggal, jalur pendakian menuju puncak Rinjani.
Menurut informasi dari Balai Taman Nasional Gunung Rinjani, kedalaman jurang diperkirakan mencapai 150-200 meter. Beruntung, meskipun mengalami syok berat, korban berhasil diselamatkan setelah teriakan minta tolongnya memicu respons cepat dari tim penyelamat.
"Beruntung, korban dalam kondisi selamat, meski terlihat mengalami syok berat. Teriakan minta tolongnya jadi titik awal koordinasi cepat antarpihak," tulis akun Instagram @btn_gn_rinjani, dikutip brilio.net pada Senin (23/6).
Tim gabungan dari Balai TNGR, Basarnas Mataram, EMHC, Polsek Sembalun, dan Potensi SAR Lotim menerima laporan sekitar pukul 06.30 WITA dan segera bergerak. Pada pukul 12.00 WITA, tim pendahulu yang membawa peralatan vertical rescue berhasil mencapai Pos 4 dan diperkirakan tiba di lokasi korban sekitar pukul 15.00 WITA.
Kronologi Kejadian
foto: Instagram/@btn_gn_rinjani
Peristiwa ini bermula ketika korban bernama Julia dan enam rekannya memulai pendakian dari kantor TNGR menuju Pos Pelawangan Sembalun pada Jumat, 20 Juni 2025. Pada Sabtu, dini hari, korban didampingi pemandu wisata melakukan perjalanan menuju puncak Gunung Rinjani.
"Dalam perjalanannya di cemara Nunggal Gunung Rinjani korban mengalami kelelahan dan guide (pemandu) menyarankan korban untuk melakukan istirahat," kata petugas.
Pemandu wisata tersebut melanjutkan perjalanan bersama lima teman korban menuju puncak Rinjani, karena korban lama tidak kunjung datang sehingga pemandu kembali ke bawah, ke tempat korban beristirahat.
"Setelah tidak menemukan korban di tempat beristirahat dan dilakukan pencarian," katanya.
foto: Instagram/@btn_gn_rinjani
Ia mengatakan saat dilakukan pencarian pemandu melihat cahaya senter korban di bawah tebing dengan kedalaman sekitar 200 meter ke arah Danau Segara Anak, sehingga merasa curiga bahwa cahaya senter tersebut milik korban.
"Dan guide memastikan bahwa benar itu adalah korban. Setelah itu guide menghubungi TO dan pihak berwajib untuk dilakukan tindakan," katanya.
Tim berjumlah 11 orang telah berangkat untuk melakukan pertolongan terhadap korban, namun hingga saat ini belum diketahui luka yang dialami korban karena di lokasi kejadian tidak ada jaringan komunikasi.
"Tim diperkirakan akan tiba di Puskesmas Sembalun pada hari Minggu (22/6) dini hari melalui jalur pendakian Bawak Nao Desa Sajang, Sembalun," katanya.
Kejadian Serupa di Gunung Rinjani
foto: Instagram/@btn_gn_rinjani
Bulan lalu, seorang turis Malaysia mengalami nasib tragis di Rinjani, di mana ia ditemukan meninggal setelah terpisah dari rombongan. Tim penyelamat berhasil mengevakuasi jenazahnya dari kedalaman sekitar 80 meter.
Ketua rombongan turis Malaysia tersebut berusaha membantu korban melewati jalur berbahaya, namun korban kehilangan keseimbangan dan terjatuh. Hal ini menjadi pengingat bagi semua pendaki untuk selalu berhati-hati dan mematuhi prosedur keselamatan saat berada di alam.
Kunjungan wisata pendakian di kawasan Gunung Rinjani telah dibuka kembali sejak 3 April 2025 setelah sebelumnya ditutup di awal tahun.