Brilio.net - Kepergian Rugaiya Usman Wiranto meninggalkan duka mendalam bagi keluarga besar Wiranto. Kabar wafatnya istri mantan Panglima TNI itu menggema sejak Minggu sore (16/11) setelah dinyatakan meninggal di Bandung. Informasi tersebut disampaikan oleh Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI Mayor Jenderal (Mar) Freddy Ardianzah.
Suasana duka menyelimuti keluarga sejak kabar itu tersebar. Perjalanan jenazah dari Bandung menuju Jakarta, lalu diterbangkan ke Solo menjadi momen berat yang harus dilalui keluarga besar. Proses pemindahan jenazah dilakukan dengan penuh kehormatan sebelum akhirnya dibawa ke tempat peristirahatan terakhir.
BACA JUGA :
Ini yang dilakukan Wiranto saat pelantikan Presiden 2019
Rangkaian prosesi pemakaman di Kompleks Pemakaman Keluarga Astana Wukir Sirna Raga, Taman Memorial Delingan, Karanganyar, berlangsung khidmat. Rombongan keluarga, termasuk Wiranto, tiba pada Senin pagi sekitar pukul 9.30 WIB setelah perjalanan udara dari Jakarta menuju Bandara Adi Soemarmo. Jenazah kemudian dibawa ke lokasi pemakaman untuk dilakukan salat jenazah dan upacara perpisahan.
Freddy Ardianzah sebelumnya menyampaikan bahwa keluarga dan institusi TNI turut berduka. Ia memberikan doa agar almarhumah mendapatkan tempat terbaik. Ia juga menyampaikan harapan agar keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan menghadapi masa sulit ini.
BACA JUGA :
Resmi dicopot, eks Dandim Kendari: Saya ikhlas terima putusan
foto: Liputan6.com/Fajar Abrori
"Semoga Almarhumah mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT, dan keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan dan ketabahan," kata Freddy di Jakarta, dikutip dari Merdeka, Senin (17/11).
Wiranto kemudian menyampaikan sambutan setelah salat jenazah. Ia berdiri di hadapan keluarga besar dan para pelayat dengan raut yang dipenuhi kesedihan. Ia mencoba menguatkan diri untuk menyampaikan pesan perpisahan bagi istri tercinta yang menemaninya selama puluhan tahun.
Sambutan tersebut menggambarkan betapa beratnya kepergian sang istri bagi Wiranto. Ia menuturkan bahwa keluarga sudah berusaha ikhlas menerima takdir tersebut, meski kesedihan tak bisa disembunyikan.
"Ibunda, istri kami tercinta, bisa terus bersama sama keluarga sampai istilah Jawanya kaken kaken ninen ninen. Namun Allah berkehendak lain, telah memanggil beliau mendahului kita semua. Saya sebagai suami, kepala keluarga, kita ridho kita ikhlas kepergian beliau. Semoga husnul khotimah, amin," ujarnya.
Prosesi pemakaman berlangsung haru sejak peti jenazah diturunkan ke liang lahat. Wiranto berada di barisan paling depan untuk mengantar sang istri hingga ke tempat peristirahatan terakhir. Putra dan cucunya turun langsung ke dalam liang lahat untuk memastikan proses pemakaman berjalan dengan hormat.
foto: Liputan6.com/Fajar Abrori
Adzan yang berkumandang membuat suasana semakin emosional. Wiranto tampak beberapa kali menunduk sambil menghela napas panjang dalam upaya menahan air mata. Air mata yang akhirnya jatuh menjadi bukti kehilangan mendalam atas sosok yang telah menemaninya selama hidup.
Tabur bunga dilakukan setelah jenazah dikebumikan sekitar pukul 10.30 WIB. Wiranto menaburkan bunga perlahan di atas pusara istrinya sambil kembali menahan haru. Langkahnya terlihat berat, seolah menjadi momen terakhir untuk melepaskan kepergian sang pendamping hidup.
Karangan bunga duka cita tampak memenuhi area pemakaman. Ucapan belasungkawa datang dari sejumlah tokoh nasional mulai dari Presiden Prabowo Subianto, Presiden Ketujuh RI Joko Widodo, Menteri Sekretaris Negara, hingga Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep. Kehadiran karangan bunga tersebut menjadi tanda penghormatan atas mendiang.
Wiranto mengenang istrinya sebagai sosok penyabar dan taat beribadah. Kenangan itu diutarakan sebagai bentuk penghormatan atas peran besar Rugaiya dalam kehidupan keluarga. Ia menyampaikan harapan agar mendiang mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya.
Wiranto menyampaikan bahwa tahlilan akan digelar di tiga lokasi. Rumah duka di Jakarta, rumah keluarga di Solo, serta kompleks pemakaman di Karanganyar akan menjadi tempat keluarga dan kerabat mendoakan almarhumah. Rangkaian tahlilan tersebut diharapkan menjadi bentuk penghormatan terakhir bagi sosok yang dikenal hangat dan berdedikasi pada keluarga.