Heboh bola api Cirebon, BRIN: Ada meteor besar jatuh di Laut Jawa, ini penjelasan lengkapnya
  1. Home
  2. »
  3. Serius
6 Oktober 2025 10:30

Heboh bola api Cirebon, BRIN: Ada meteor besar jatuh di Laut Jawa, ini penjelasan lengkapnya

Sejumlah warga mengaku melihat bola api melesat cepat dari arah timur menuju barat daya hingga akhirnya menghilang dari pandangan Syeny Wulandari

Brilio.net - Warga Cirebon dan sekitarnya dibuat heboh pada Minggu malam, 5 Oktober 2025, setelah munculnya fenomena langit yang diduga merupakan meteor jatuh. Kejadian ini menjadi topik hangat di berbagai media sosial usai sejumlah laporan menyebut adanya cahaya terang disertai suara dentuman keras di langit wilayah tersebut.

Ramainya pembahasan soal “meteor jatuh Cirebon” membuat banyak video amatir beredar, memperlihatkan kilatan cahaya di langit malam. Warga pun penasaran, dari mana asal fenomena ini dan apakah berdampak terhadap lingkungan sekitar.

BACA JUGA :
Menjelajahi macam-macam planet berdasarkan letaknya dari orbit bumi


Menanggapi situasi tersebut, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bersama Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) segera memberikan penjelasan resmi. Kedua lembaga ini berupaya menelusuri dan mengklarifikasi dugaan meteor jatuh berdasarkan data ilmiah yang ada.

Cahaya Terang dan Dentuman Misterius di Langit Cirebon

Peristiwa yang mengejutkan itu terjadi antara pukul 18.30 WIB hingga 19.00 WIB pada 5 Oktober 2025, tepat setelah waktu Maghrib. Saat kejadian, langit Cirebon tampak cerah dan bulan terlihat jelas, membuat penampakan objek langit tersebut semakin menonjol.

Sejumlah warga mengaku melihat bola api melesat cepat dari arah timur menuju barat daya hingga akhirnya menghilang dari pandangan. Tak hanya cahaya yang tampak mencolok, warga juga mendengar dentuman keras yang mengejutkan telinga. Suara tersebut terdengar di banyak tempat, mulai dari wilayah timur Cirebon—seperti Lemahabang—hingga menjangkau Tegal, Brebes, dan Kuningan.

BACA JUGA :
Tak hanya gerhana matahari cincin, ini 6 fenomena astronomi selama Oktober 2024, cek jadwal lengkapnya

Penjelasan BRIN: Meteor Diperkirakan Jatuh di Laut Jawa

Menjawab kehebohan publik, Profesor Thomas Djamaluddin, Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Antariksa BRIN, menyatakan bahwa cahaya dan dentuman yang terlihat di langit Cirebon memang disebabkan oleh meteor. “Ini merupakan meteor berukuran cukup besar yang melintas,” ujarnya.

Ia menegaskan, berdasarkan analisis BRIN, meteor tersebut tidak jatuh di daratan, seperti yang banyak diduga warga, melainkan di Laut Jawa, jauh dari area pemukiman. Menurut penjelasannya, suara keras yang terdengar warga terjadi ketika meteor memasuki lapisan atmosfer bawah dengan kecepatan tinggi. Proses itu menghasilkan gelombang kejut yang menyebabkan suara dentuman, dan bahkan terdeteksi oleh peralatan BMKG Cirebon.

Kesimpulan ini diperoleh dari hasil analisis berbagai sumber data—termasuk rekaman CCTV sekitar pukul 18.35 WIB, laporan saksi mata yang melihat bola api, serta data getaran seismik yang terekam BMKG.

Tanggapan BMKG dan Spekulasi di Lapangan

Sementara itu, BMKG Stasiun Kertajati menegaskan bahwa kondisi langit saat kejadian cerah berawan, tanpa adanya awan konvektif atau aktivitas petir yang bisa menyebabkan suara dentuman. Mereka juga mencatat adanya getaran kecil pada seismograf, meski getaran itu tidak berhubungan dengan gempa bumi, dan sumber pastinya belum dapat dipastikan.

Dari pihak BPBD Kabupaten Cirebon, Koordinator Lapangan Faozan menjelaskan bahwa pemantauan benda antariksa seperti meteor bukan kewenangan BPBD maupun BMKG sepenuhnya. “Instrumen BMKG memiliki keterbatasan dalam menganalisis fenomena antariksa secara detail,” ujarnya.

Sebelum muncul klarifikasi resmi dari BRIN, sempat beredar video viral yang memperlihatkan kobaran api di sekitar Tol Ciperna, yang diduga lokasi jatuhnya meteor. Namun, Profesor Thomas Djamaluddin menampik hal tersebut. Ia menegaskan bahwa “api itu tidak berkaitan dengan jatuhnya meteor, karena lokasi jatuhnya meteor berada di Laut Jawa.”

Fenomena Astronomi Lain di Bulan Oktober

Selain dugaan meteor jatuh hari ini di Cirebon, bulan Oktober 2025 juga diwarnai oleh beberapa fenomena astronomi menarik lainnya. Salah satunya adalah Supermoon yang terjadi pada 6 Oktober, di mana bulan purnama tampak hingga 14 persen lebih besar dan 30 persen lebih terang dari biasanya.

Kemudian, antara tanggal 6 hingga 10 Oktober, Bumi akan melewati jejak puing Komet 21P/Giacobini-Zinner. Peristiwa ini akan menciptakan hujan meteor Draconid tahunan, dengan puncak aktivitas yang diperkirakan terjadi pada malam 8 Oktober.

Fenomena menarik lainnya adalah hujan meteor Orionid, yang puncaknya diperkirakan bertepatan dengan bulan baru pada 21 Oktober. Minimnya cahaya bulan pada tanggal tersebut akan menciptakan kondisi pengamatan bintang yang optimal bagi para pengamat langit.

SHARE NOW
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags