Brilio.net - Kabar duka kembali menyelimuti dunia hiburan Tanah Air. Emilia Contessa, penyanyi legendaris sekaligus politisi, meninggal dunia pada usia 67 tahun di Banyuwangi, Jawa Timur, Senin (27/1). Kabar ini mengejutkan publik, mengingat Emilia adalah sosok yang banyak memberikan inspirasi di bidang seni dan politik.
Manajer Denada, Risna Ories, mengonfirmasi kabar ini melalui unggahan di Instagram Stories. Ia menyampaikan bahwa Emilia Contessa mengembuskan napas terakhir pada pukul 18.00 WIB. Banyak pihak turut merasakan kehilangan mendalam atas kepergian penyanyi besar ini, termasuk warganet yang tak henti-hentinya mengirimkan doa dan ucapan belasungkawa.
BACA JUGA :
Mengenang perjalanan karier Nurul Qomar, intip 9 potret lawasnya dulu punya cita-cita jadi guru
Emilia Contessa bukan hanya dikenal sebagai penyanyi populer pada era 70-an dan 80-an. Ia juga menunjukkan kiprahnya sebagai politisi yang berkontribusi bagi masyarakat. Kesederhanaan serta kegigihan hidupnya membuat namanya dikenang hingga kini.
Risna Ories menyampaikan pesan kepada publik untuk mendoakan almarhumah. Dalam unggahannya, Risna mengungkapkan rasa terima kasih kepada semua pihak yang mengirimkan doa.
BACA JUGA :
Komedian Nurul Qomar meninggal dunia di usia 64 tahun usai berjuang lawan kanker usus
foto: Instagram/@risna_ories
"Mohon kirimkan doa Alfatihah untuk Ibu Emilia Contessa ya. Terima kasih atas kemurahan hatinya untuk mengirimkan doa untuk beliau," tulis Risna di Instagram Stories-nya, dikutip brilio.net pada Senin (28/1).
Pesan ini menyiratkan rasa duka mendalam sekaligus mengajak masyarakat turut mendoakan kebaikan untuk almarhumah. Sebagai manajer Denada, Risna menjadi salah satu saksi dekat atas perjuangan panjang Emilia yang luar biasa dalam hidupnya.
Semasa hidupnya, Emilia dikenal dengan deretan karya yang melekat di hati masyarakat. Beberapa lagu hits-nya seperti "Penasaran," "Kehancuran," hingga "Layu Sebelum Berkembang" menjadi bukti kualitas musikalitasnya. Ia bahkan dijuluki sebagai Singa Panggung Asia karena aksi panggungnya yang memukau.
Emilia juga tak hanya piawai di dunia tarik suara. Ia menjajal berbagai bidang lain, termasuk akting. Film-film seperti "Ratapan Anak Tiri" dan "Tetesan Air Mata Ibu" adalah sebagian kecil dari deretan karya yang pernah dibintanginya. Kariernya semakin melegenda seiring dengan prestasi yang diraihnya di masa kejayaannya.
Tidak hanya berkecimpung di dunia hiburan, Emilia pun menjelajah dunia politik. Pada 2014-2019, ia menjabat sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) mewakili Jawa Timur. Emilia juga pernah mencalonkan diri sebagai bupati Banyuwangi dalam Pilkada 2010. Meskipun tidak berhasil menang, upayanya menunjukkan kepeduliannya terhadap kemajuan daerah asalnya.
foto: Instagram/@senator_emiliacontessa
Denada, salah satu anak Emilia, belum memberikan pernyataan resmi terkait kepergian ibunya. Namun, kabarnya ia tengah menuju Banyuwangi untuk mengurus pemakaman. Banyak pihak menduga bahwa Emilia akan dimakamkan di tanah kelahirannya. Namun, belum ada konfirmasi resmi mengenai hal ini.
Emilia Contessa, yang memiliki nama asli Nur Indah Citra Sukma Hati, lahir di Banyuwangi, 27 September 1957. Ia adalah putri sulung dari pasangan Hasan Ali dan RA Susiani. Dengan darah seni dan semangat yang kuat, ia berhasil menorehkan prestasi hingga dinobatkan sebagai salah satu penyanyi terbaik Asia oleh Asiaweek pada 1975.
Emilia menjalani kehidupan pribadi yang tak kalah berwarna. Ia menikah dengan Rio Tambunan pada 1976 dan dikaruniai dua anak, salah satunya adalah penyanyi Denada. Setelah pernikahan tersebut berakhir, ia kembali menikah dua kali dan memiliki beberapa anak dari pernikahan keduanya dengan Abdullah Surkaty dan ketiganya dengan Ussama Muhammad Al Hadar.