Brilio.net - Aktris Marissa Anita menjadi sorotan setelah memutuskan mengakhiri pernikahannya dengan Andrew Trigg. Keputusan besar itu diambil setelah 17 tahun bersama, sebuah ikatan panjang yang kini berujung pada gugatan cerai.
Wanita 42 tahun tersebut resmi mendaftarkan gugatan ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada 12 November lalu. Informasi itu dibenarkan oleh pihak pengadilan melalui Humas PN Jakpus, Sunoto.
BACA JUGA :
Siapa Andrew Trigg? Pria yang jadi suami Marissa Anita selama 17 tahun namun kini diambang perceraian
“Jadwal sidangnya (yang pertama) 19 November 2025. Agendanya mediasi. Penggugat atas nama istrinya, Marissa Anita,” katanya.
Sunoto menambahkan bahwa alasan detail perceraian tidak dapat diungkapkan ke publik. Pertimbangan itu diambil karena isi gugatan sudah masuk pada materi sensitif yang tidak dapat dibuka secara bebas.
Marrisa menikah dengan pria asal Inggris tersebut pada 23 Agustus 2008. Dari pernikahan yang terjalin selama belasan tahun, keduanya tidak dikaruniai momongan.
BACA JUGA :
Na Daehoon jalani sidang cerai perdana, Jule absen hingga persidangan ditunda
Ia pun sempat mengungkapkan alasan kenapa memilih menunda kehamilan untuk jangka waktu yang panjang. Pemain film Perempuan Tanah Jahanam awalnya menunda kehamilan karena ada ketakutan dalam diri terkait dengan karier dan kehidupannya di masa depan.
"Punya anak kan harus merasa aman. Karena rasa ketakutan itu, aku selalu menunda-nunda punya anak," kata Marissa Anita dikutip dari podcast TS Media, Selasa (18/11).
alasan Marissa Anita tunda punya anak
© YouTube/TS Media
Rasa takut itu mulai mereda ketika usianya memasuki kepala tiga dan kariernya berada pada posisi yang stabil. Dia dan sang suami bahkan sempat mencoba program kehamilan secara alami, meski hasilnya belum sesuai harapan.
“Pas aku sudah umur tertentu dan karier mulai merasa nyaman dan merasa aman. Ya sudah kita coba (untuk hamil), cuma mungkin karena tubuh tidak lagi optimal kayak usia 20-an tahun, tidak terjadi secara alami,” kata Marissa Anita.
Dorongan dari beberapa orang untuk mencoba bayi tabung juga pernah datang kepadanya. Namun Marissa memilih untuk tidak menempuh jalan tersebut karena prosedurnya dianggap tidak sesuai dengan kebutuhan dan kenyamanannya.
“Banyak yang tanya, kenapa nggak program saja sih Mar? Itu sebenarnya bisa ya karena di Singapura lagi trending perempuan-perempuan berdaya akhirnya memutuskan punya anak di usia 50-an dan hamil. Tapi aku tidak tertarik menjalankan IVF,” katanya.
alasan Marissa Anita tunda punya anak
© YouTube/TS Media
Pandangan itu ia tegaskan sebagai keputusan personal, bukan standar untuk semua perempuan. Baginya, menjadi seorang ibu bukanlah tujuan hidup yang wajib dicapai, melainkan perjalanan yang seharusnya dijalani dengan hati yang tenang.
“Ini buat aku pribadi ya bukan buat semua orang. Buat aku punya anak bukan goal, aku harus menikmati prosesnya. Aku nggak mau disuntik hormon dan segala macam. Kalau terjadi ya sudah terjadi (hamil natural), kalau tidak terjadi ada opsi yang lain aku bisa jadi tante,” jelasnya.