Brilio.net - Konflik rumah tangga yang tengah dihadapi Eza Gionino membuat dirinya kembali mengingat momen paling berat bersama sang istri, Meiza Aulia Coritha atau Echa. Dengan suara bergetar, Eza menceritakan bagaimana ia sampai harus berlutut demi memohon agar istrinya tidak pergi meninggalkan rumah.
Peristiwa itu terjadi sebelum Echa memutuskan pergi bersama ketiga anak mereka. "Kondisinya waktu itu Echa sama Khan dan Akshay lagi di kasur. Saya dalam keadaan berlutut karena posisi Echa di pinggir kasur," ungkap Eza saat ditemui di kawasan Cibubur, Jakarta Timur, Rabu (10/9).
BACA JUGA :
Ternyata Eza Gionino ngarep bisa rujuk, pihak istri kukuh minta cerai
Dalam kondisi penuh penyesalan, Eza menggenggam tangan istrinya erat-erat. Ia berharap permintaan maafnya bisa membuat hati Echa luluh sehingga mereka masih punya kesempatan memperbaiki rumah tangga.
"Saya cuma bisa pegang tangan dia, saya ingat banget momen itu. Saya bilang, saya minta maaf. Saya sadar dosa saya banyak, besar, tolong maafkan saya," tuturnya dikutip brilio.net dari Kapanlagi, Kamis (11/9).
Eza bahkan sempat berjanji akan kembali menemui Echa beberapa hari kemudian untuk berbicara dari hati ke hati. Namun, rencana itu tak pernah terjadi karena sang istri memilih pergi dan menghentikan komunikasi. "Saya bilang waktu itu, beberapa hari lagi kita ketemu, kita obrolin lagi," kenangnya.
BACA JUGA :
Rumah tanggga Eza Gionino dan Meiza Aulia bertahan 7 tahun, terungkap penyebab perceraiannya
Kini, Eza hanya bisa berharap pintu komunikasi masih terbuka demi ketiga buah hati mereka. "Tolong jangan tutup komunikasi seperti ini, saya mohon," jelasnya.
Eza Gionino Tepis Sebab Cerai karena KDRT
Eza didampingi oleh kuasa hukumnya, Raka Danira, yang menegaskan komitmennya untuk mempertahankan keutuhan rumah tangga mereka. Raka Danira menyatakan bahwa kliennya akan lebih memilih jalur damai dalam proses perceraian ini.
"Kami ingin menyampaikan klarifikasi langsung terkait gugatan yang dilayangkan oleh Meiza," ujar Raka.
Raka juga menekankan bahwa proses mediasi akan menjadi fokus utama mereka untuk mencapai perdamaian di tengah situasi yang sulit ini. Mereka membantah isu-isu miring yang beredar sebagai penyebab keretakan rumah tangga Eza.
"Kami tegaskan bahwa pemicu permasalahan ini bukan karena isu KDRT atau orang ketiga," tegas Raka.
Eza pun mengakui bahwa membicarakan masalah pribadi jauh lebih sulit dibandingkan pekerjaan lainnya. "Jujur, ini berat sekali yang saya hadapi," ungkap Eza dengan nada penuh emosi.
Meski dalam situasi yang sulit, Eza tetap menunjukkan rasa hormat yang mendalam kepada Meiza. Ia memuji sang istri sebagai seorang ibu yang hebat untuk anak-anak mereka. "Saya sangat menghormati istri saya, dia seorang ibu yang baik," tuturnya.
Dalam kesempatan ini, Eza menyampaikan permohonan tulus agar Meiza dan anak-anaknya kembali pulang. Ia berjanji untuk memperbaiki semua kekurangan dan kesalahannya demi keutuhan keluarga.
"Dalam setiap doa saya, saya berharap 'Ayo Mom, Sayang, kembalilah, pulang. Aku janji akan memperbaiki semua kekurangan dan kesalahanku,'" ucap Eza dengan penuh harapan.
