Brilio.net - Lies Hartono, atau yang lebih dikenal dengan nama Cak Lontong, kembali menarik perhatian publik. Bukan lewat guyonan segarnya, melainkan karena baru saja dipercaya menjadi Komisaris PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk lewat Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 27 April 2025.
Penunjukan ini menjadi babak baru dalam perjalanan panjang karier Cak Lontong, yang selama ini dikenal luas sebagai pelawak tunggal, presenter, sekaligus aktor berbakat. Ia membangun nama besar lewat lawakan cerdas dan gaya bahasa yang khas, membawa warna berbeda di industri hiburan tanah air.
BACA JUGA :
Cak Lontong resmi diangkat jadi Komisaris Ancol
Tak hanya sukses di dunia hiburan, Cak Lontong yang merupakan alumni Institut Teknologi Sepuluh Nopember ini juga mulai aktif di dunia politik. Kariernya kini semakin beragam karena terjun sebagai petinggi sebuah perusahaan.
Berikut brilio.net himpun perjalanan karier Cak Lontong, dari pelawak hingga jadi komisaris Ancol dari berbagai sumber pada Senin (28/4).
1. Mengawali karier di panggung ludruk.
BACA JUGA :
Tak cuma Cak Lontong, mantan Gubernur ini juga ditunjuk jadi Komisaris Ancol
foto: Instagram/@caklontong
Karier Cak Lontong bermula dari panggung ludruk di Surabaya bersama grup Ludruk Cap Toegoe. Di sinilah ia mulai membangun pondasi kemampuannya dalam berkomedi dengan gaya khas Jawa Timuran.
Berkat pengalaman itu, Cak Lontong terbiasa membawakan lawakan yang rapi, terstruktur, dan penuh logika, yang kelak menjadi ciri khasnya saat tampil di layar kaca.
2. Kariernya sebagai komedian melesat lewat acara televisi.
foto: Instagram/@caklontong
Cak Lontong mulai dikenal luas setelah tampil di acara "Republik BBM" dan menjadi panelis tetap di "Indonesia Lawak Klub". Penampilannya selalu mengandalkan humor absurd, bahasa baku, dan plesetan yang mengundang tawa berpikir.
Gaya ini membuatnya cepat diterima di dunia hiburan nasional, sekaligus membedakannya dari pelawak lain yang lebih mengandalkan gimmick fisik atau candaan kasar.
3. Membawa komedi cerdas tanpa menyinggung.
foto: Instagram/@caklontong
Sejak awal, Cak Lontong memilih untuk tidak membawa materi yang menyinggung SARA atau membuat orang lain sakit hati. Ia lebih suka mengambil tema-tema ringan seperti sabar, takut, hingga gaptek, lalu membungkusnya dengan permainan logika sederhana.
Dengan prinsip ini, ia mampu bertahan lama dan tetap relevan di dunia hiburan, sekaligus membangun reputasi sebagai komedian yang beretika dan cerdas.
4. Terjun ke dunia politik di Pilkada Jakarta 2024
foto: Instagram/@caklontong
Tahun 2024 menjadi momentum penting saat Cak Lontong dipercaya menjadi Ketua Tim Pemenangan Pramono Anung-Rano Karno di Pilkada Jakarta. Ini menunjukkan bahwa kepercayaan publik terhadap dirinya melampaui sekadar dunia hiburan.
Sebagai ketua tim, Cak Lontong diharapkan membawa nuansa kampanye yang lebih santun, segar, dan membumi, sejalan dengan karakter komunikasinya selama ini.
5. Memiliki relasi kuat dengan tokoh-tokoh politik.
foto: Instagram/@caklontong
Selain kemampuan komunikasi, Cak Lontong juga punya jaringan kuat dengan sejumlah tokoh politik nasional. Hubungannya yang baik dengan Pramono Anung dan Rano Karno memperkuat posisinya di dalam tim pemenangan.
Kedekatan ini dibangun bukan karena kepentingan pragmatis semata, tetapi karena adanya visi yang sejalan untuk membawa perubahan positif dalam pemerintahan.
6. Diangkat jadi Komisaris di PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk.
foto: Instagram/@caklontong
Perjalanan politik dan reputasinya yang baik mengantarkan Cak Lontong ke posisi strategis di dunia bisnis. Ia resmi diangkat menjadi Komisaris PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 27 April 2025.
Kehadirannya di jajaran komisaris diharapkan memperkuat pengawasan dan strategi bisnis Ancol ke depan, sekaligus menjadi bukti bahwa Cak Lontong mampu bertransformasi dari dunia hiburan ke dunia korporasi dengan mulus.
7. Bergabung bersama tokoh-tokoh besar di Dewan Komisaris.
foto: Instagram/@caklontong
Di jajaran Komisaris PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk, Cak Lontong tidak sendiri. Ia bergabung bersama mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso, serta Irfan Setiaputra, mantan Direktur Utama Garuda Indonesia yang kini menjabat sebagai Komisaris Utama sekaligus Komisaris Independen.
Gabungan tokoh-tokoh ini diharapkan memperkuat posisi Ancol sebagai destinasi wisata unggulan, sekaligus membawa perubahan positif dalam manajemen perusahaan.