Drama terbaru di New York City melibatkan seorang wanita bernama Pei Chung, 34 tahun, dari Brooklyn. Dia menyamar sebagai influencer makanan kelas atas dengan penampilan glamor, lengkap dengan sepatu hak tinggi Prada, tas Louis Vuitton, dan ikat pinggang Hermes yang dipamerkan di akun Instagram-nya.
Tapi, di balik kemewahan tersebut, terdapat modus penipuan yang cerdik. Chung melakukan aksi 'makan dan lari' di restoran-restoran bergengsi seperti Peter Luger dan Francie. Menurut laporan dari New York Post, sejak akhir Oktober 2025, dia telah ditangkap lima kali karena menikmati hidangan mewah tanpa membayar.
Dengan percaya diri, ia datang ke restoran, membawa kamera dan perlengkapan pencahayaan, seolah-olah diundang untuk membuat ulasan. Dia bahkan memposting foto makanan yang disantapnya di akun Instagram yang memiliki 13 ribu pengikut.
Seorang sumber dari Meadowsweet, salah satu restoran yang menjadi korban, mengungkapkan keheranannya. "Dia berpakaian sangat rapi, mengumpulkan makanan mahal, lalu mengunggahnya seolah-olah restoran mempekerjakannya," kata sumber tersebut. Sayangnya, semua kartu kreditnya ditolak.
Pada 22 Oktober 2025, Chung mengunjungi Francie, restoran berbintang Michelin, dan menikmati hidangan seharga USD 188 (sekitar Rp3,5 juta) tanpa membayar. Ketika ditanya tentang pembayaran, dia menawarkan barter berupa foto dan ulasan.
John Winterman, pemilik Francie, mengingat percakapan tersebut. "Dia ingin menukar gambar dan posting blog untuk makanan," katanya. Namun, ketika kartu kreditnya ditolak, Chung berdalih sedang menunggu uang dari keluarganya.
Chung tidak hanya sekadar makan dan pergi. Dia juga membuat ulasan yang sangat puitis di blognya setelah menikmati steak di Peter Luger. "Setiap irisan mengungkapkan pusat mawar tua di bawah kerak caramel," tulisnya.
Namun, drama puncaknya terjadi di Peter Luger ketika dia mencoba menolak membayar tagihan sebesar USD 146 (sekitar Rp2,5 juta). Manajer restoran, Jeckson Leonardo, menceritakan bagaimana Chung ditemukan bersembunyi di kamar kecil. Ketika ditanya tentang pembayaran, dia menawarkan untuk membayar dengan cara lain.
Penangkapannya yang berulang, termasuk di Francie pada 7 November 2025, di mana dia menolak membayar tagihan USD 83,83 (sekitar Rp1,4 juta), menunjukkan pola perilaku yang disengaja. Polisi mengenali Chung saat tiba di lokasi dan menangkapnya di depan pelanggan restoran.
Kasus Pei Chung mencerminkan kekuatan ilusi dalam masyarakat yang digerakkan oleh status, terutama di tempat-tempat elit seperti Manhattan. Penipuan ini lebih dari sekadar melarikan diri dari tagihan; itu adalah manipulasi sosial yang didorong oleh simbol status yang ia kenakan.
Seorang sumber dekat Meadowsweet menyamakan perilakunya dengan "Bling Ring," sekelompok remaja yang mencuri dari rumah selebritas di California. Kasus ini menunjukkan bagaimana penampilan dapat membuka pintu ke dunia yang sangat eksklusif, bahkan untuk tindakan kriminal.
Recommended By Editor
- 5 Kisah cinta Julia Prastini & Na Daehoon yang mualaf jelang nikah, kini diterpa rumor perselingkuhan
- Sama-sama jadi influencer, begini 9 potret kebersamaan Keanu Agl dan Rachel Vennya, friendship goals
- Kenapa si kecil butuh sarapan penuh nutrisi di pagi hari? Bukan asal, ternyata ini alasannya
- Kini jadi ratu influencer kecantikan, ini 9 potret lawas Tasya Farasya, bobotnya dulu pernah 80 kg
- Seru-seruan di hari ayah bareng anak tersayang bisa dimulai dengan satu aktivitas kecil tapi bermakna
- Tasya Farasya kembali ke medsos usai pamitan sejenak dan gugat cerai suami, banjir dukungan warganet
- Wajahnya disebut hasil operasi plastik, influencer Tamara Dai bantah dengan spill 9 potret lawasnya
















































