Dari Jogja ke Singapura, ini misi tim PRAXIS High School menaklukkan dunia AI
  1. Home
  2. »
  3. Ragam
16 Juli 2025 11:11

Dari Jogja ke Singapura, ini misi tim PRAXIS High School menaklukkan dunia AI

Finalnya bakal digelar November nanti, langsung di Singapura. Bisa juga ditonton online, jadi siapapun bisa saksikan perjuangan tim Jogja ini Azizta Laksa Mahardikengrat

Brilio.net - Bukan dari kota besar. Bukan dari sekolah langganan juara internasional. Tapi dari sebuah sekolah di Yogyakarta, datang sekelompok pelajar yang berhasil bikin kejutan di level Asia.

Namanya PRAXIS High School. Tahun ini, mereka bikin sejarah. Untuk pertama kalinya ikut kompetisi AI internasional, langsung tembus final. Lawannya? Ratusan tim dari seluruh Asia. Dan sekarang, nama mereka resmi masuk daftar 9 besar finalis di EDUtech Asia 2025 Planet Protectors Sustainability Challenge.

BACA JUGA :
Begini serunya lari bareng 31 ribu teman baru di BTN Jakarta International Marathon 2025


Kompetisi ini bukan kaleng-kaleng. Diselenggarakan oleh EDUtech Asia bareng Google for Education. Fokusnya: cari anak-anak muda yang bisa mikir out of the box buat nyelamatin bumi lewat teknologi, khususnya AI.

foto: PRAXIS High School

BACA JUGA :
The Sounds Project 8 hadirkan soundtrack generasi 2000-an, siap tampilkan lebih dari 110 musisi

Finalnya bakal digelar November nanti, langsung di Singapura. Tapi juga bisa ditonton online, jadi siapapun bisa saksikan perjuangan tim asal Jogja ini.

“Dari ratusan pendaftar tingkat SMA di seluruh Asia, tim PRAXIS High School Yogyakarta berhasil masuk 9 besar finalis bersanding dengan NUS High School Singapore, Marlborough College Malaysia, MMSU Laboratory High School Filipina, dll. Ini adalah pencapaian luar biasa bagi kami, apalagi ini adalah kali pertama kami mengikuti ajang ini,” ungkap Kepala sekolah PRAXIS, Aishah R. Praswoto D.Phil.

Buat PRAXIS, ini pencapaian luar biasa. Baru pertama ikut, langsung final. Aishah sendiri bukan sosok biasa. Lulusan S3 Oxford dan penerima beasiswa LPDP. Tapi yang bikin bangga, bukan soal gelar. Lebih ke fakta bahwa murid-muridnya bisa bersaing secara global.

Salah satu anggota tim, Jacindha Rakhma Afianto, nyebut ini pengalaman yang bikin senang sekaligus bangga. Proyek yang mereka bawa ngebahas soal limbah fast fashion, dan semua dikerjakan bareng-bareng dengan rasa suka.

Satu tim, satu misi. Ghathfan Kalingga Tristan Ardana atau Ardan, bilang kalau sekarang fokus mereka adalah persiapan maksimal. Karena lawan di final bukan sembarangan. Sekolah top se-ASEAN. Tapi semangat mereka juga top.

Finalnya nanti bakal jadi ajang adu gagasan dan pamer karya inovatif berbasis AI. Tapi bukan cuma soal menang-kalah. Kompetisi ini juga jadi ajang buat bangun jaringan internasional sesama anak muda Asia.

Perjalanan dari Jogja ke Singapura ini bukan cuma soal lomba. Tapi tentang harapan. Tentang generasi muda Indonesia yang bisa banget jadi bagian dari solusi global. Soal teknologi, kreativitas, sampai keberanian tampil di panggung dunia.

Dan siapa sangka, semua dimulai dari satu tim pelajar, satu ide, dan keberanian buat melangkah lebih jauh dari yang biasa.

SHARE NOW
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags