Brilio.net - Sebuah teknologi canggih mungkin akan mengubah nasib layar smartphone lipat selamanya. Bayangkan sebuah layar yang bisa mendeteksi goresan dan memperbaikinya sendiri secara otomatis. Ini bukan fiksi ilmiah, tapi sebuah ide yang terungkap dari paten terbaru Samsung. Diungkap brilio.net dari Notebookcheck, Jumat (17/11) teknologi ini dirancang sebagai sistem pertahanan dan perbaikan diri untuk perangkat lipat masa depan, seperti Galaxy Z Fold 7 dan Z Flip 7.
Kenapa teknologi semacam ini penting banget? Selama ini, titik paling lemah dari HP lipat adalah area di sekitar kamera dan sensor. Membuat lubang untuk komponen tersebut ternyata bikin struktur layar jadi rentan retak dan gampang rusak oleh kelembapan. Inilah alasan utama kenapa seri Galaxy Z sampai sekarang masih menempatkan sensor sidik jarinya di bagian samping, bukan di dalam layar.
BACA JUGA :
Mengintip standar kecepatan memori HP terbaru UFS 5.0, bisa baca data 10.8 GB per detik
Cara Kerjanya Mirip Sistem Imun Manusia
foto: Samsung
Di sekeliling lubang kamera, Samsung berencana menanamkan ‘sensing loop’, yaitu jaringan kabel dan sensor super kecil. Jaringan ini berfungsi 24/7, bertindak seperti sistem kekebalan tubuh yang langsung tahu kalau ada retakan atau goresan mikro.
BACA JUGA :
Samsung Galaxy A17 5G meluncur dengan layar Super Amoled 6,7 inch dan Exynos 1330, berapa harganya?
Begitu ada kerusakan terdeteksi, sistem langsung bekerja. Sistem akan memicu ‘dummy metal patterns’ untuk menyegel dan memperkuat area yang rusak. Prosesnya seperti menempelkan plester tak kasat mata untuk mencegah kerusakan menyebar. Sebagai pelengkap, ada juga alur dan penyegel khusus untuk menghalau oksigen dan air agar tidak merusak lapisan OLED.
Dengan pertahanan tiga lapis ini, masalah durabilitas yang menghantui HP lipat bisa terpecahkan. Rintangan terakhir untuk memasang sensor sidik jari di dalam layar yang benar-benar andal untuk seri Galaxy Z Fold dan Flip pun bisa diatasi.
Tentu, ini semua masih sebatas paten. Belum ada jaminan akan benar-benar diproduksi massal. Tapi setidaknya, ini adalah sinyal kuat bahwa era smartphone lipat yang jauh lebih tangguh untuk dipakai harian mungkin tidak lama lagi.