Brilio.net - Rahayu Saraswati, politisi Partai Gerindra sekaligus keponakan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, memutuskan mundur dari kursi DPR RI. Keputusan ini diumumkan Sara langsung melalui akun Instagram pribadinya pada Rabu (10/9).
Langkah yang diambil Sara tidak lepas dari kontroversi pernyataannya dalam sebuah podcast yang kembali ramai diperbincangkan publik. Ucapannya soal anak muda diminta tidak hanya bergantung pada pemerintah dianggap menyinggung banyak kalangan.
BACA JUGA :
Purbaya Yudhi Sadewa dilantik jadi Menkeu, Prabowo Subianto beri tugas berat
Kritik deras menghampiri dirinya, terutama dari warganet yang menilai pernyataan tersebut meremehkan perjuangan masyarakat. Sara akhirnya memilih mundur sembari menyampaikan permintaan maaf secara terbuka.
Dalam keterangannya di Instagram, Sara menegaskan sudah menyampaikan pengunduran diri kepada Fraksi Partai Gerindra. Ia berharap masih bisa menyelesaikan satu tugas legislasi sebelum benar-benar menanggalkan jabatannya.
BACA JUGA :
Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu baru pengganti Sri Mulyani, intip harta kekayaannya
foto: Instagram/@rahayusaraswati
"Dengan ini, saya menyatakan pengunduran diri saya sebagai anggota DPR RI kepada fraksi Partai Gerindra. Saya berharap masih dapat diberikan kesempatan untuk menyelesaikan satu tugas terakhir, yaitu pembahasan dan pengesahan RUU Keparwisataan yang merupakan produk legislasi kami di Komisi 7," kata dia dikutip dari akun Instagram miliknya, Rabu (10/9).
Sara juga menjelaskan latar belakang keputusan yang diambilnya. Ia menyinggung potongan video pernyataannya yang kemudian dijadikan bahan kritik tajam dari publik.
"Ijinkan saya melalui video ini untuk menyampaikan beberapa hal. Yang pertama, mulai dari kira-kira dua minggu sebelum 17 Agustus, ada pernyataan saya dari sebuah podcast yang ditayangkan di YouTube pada tanggal 28 Februari 2025 atau enam bulan yang lalu, yang dijadikan bahan untuk menyakiti hati rakyat. Podcast itu adalah on the record di antara TV Indonesia dan berjudul Rahayu Saraswati kupas isu perempuan hingga kolaborasi ekonomi kreatif," ucapnya.
Ia merasa potongan singkat dari pernyataannya tidak sepenuhnya menggambarkan isi percakapan yang lebih panjang. Meski begitu, Sara menegaskan tidak ada maksud untuk merendahkan masyarakat.
"Dua menit lebih yang dijadikan beberapa kalimat oleh pihak-pihak yang ingin menyulutkan api amarah masyarakat. Tidak ada maksud maupun tujuan dari saya sama sekali untuk meremehkan bahkan merendahkan upaya dan usaha yang dilakukan oleh masyarakat, terutama anak-anak muda yang ingin berusaha tetapi menghadapi berbagai kesulitan dan tantangan," ungkapnya.
Salah satu potongan pernyataannya dalam podcast tersebut kembali beredar luas. Isi ucapannya memicu perdebatan karena dianggap tidak berpihak pada pekerja maupun sektor padat karya.
Potongan video tersebut viral pada Agustus 2025 lalu dan menuai beragam kritikan dari masyarakat. Menurut mereka, ucapan Rahayu tidak sesuai dengan kondisi lapangan dengan ekonomi yang sedang lesu.
foto: Instagram/@rahayusaraswati
"Saya termasuk yang nggak setuju kalau dibilang 'Seharusnya pemerintah harus bisa mempertahankan sektor-sektor tersebut (padat karya)'. Saya mohon maaf, mungkin saya dari generasi milenial yang pandangannya sedikit berbeda. Dari kemajuan teknologi di dunia saat ini, jangan kita bersandar pada sektor-sektor yang sebenarnya melalui masa-masa otomasi,” kata Rahayu Saraswati dalam podcast Antara TV Indonesia pada Februari lalu, dikutip brilio.net pada Rabu (10/9).
Ia lalu melanjutkan pandangannya dengan mengajak anak muda agar lebih berani menciptakan peluang kerja. Menurutnya, hal itu lebih baik ketimbang sekadar mengeluh.
"Menurut saya anak-anak muda, ayo punya kreatifitas, jadilah pengusaha, jadilah enterpreneur, daripada ngomel-ngomel nggak ada kerjaan, bikin kerjaan buat temen-temen lu," katanya.
Sara juga menyinggung soal kebiasaan bersandar pada pemerintah untuk mendapatkan lapangan pekerjaan. Baginya, pola pikir seperti itu sudah tidak relevan.
"Jangan hanya bersandar kepada sektor-sektor padat karya dan bersandar pada pemerintah untuk provide the job, kita masih di jaman kolonial berarti. Yang dimana kita bersandar kepada si Raja dan si Ratu," ucapnya pada podcast Februari lalu.
Keputusan mundur ini menjadi akhir dari perjalanan politiknya di DPR RI untuk sementara waktu. Namun, Rahayu menegaskan dirinya akan tetap berkecimpung di bidangnya selama ini untuk mengurusi sindikat perdagangan orang.
Keputusan mundur ini menandai akhir sementara perjalanan politiknya di DPR RI. Namun, Rahayu menegaskan tetap akan fokus pada bidang yang selama ini digelutinya, yakni penanganan sindikat perdagangan orang.
"Kepada para sindikat perdagangan orang, this is not the end. Terima kasih, demikian saya sampaikan. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh," tegas Rahayu dalam penutupan video pernyataannya.