Brilio.net - Sinetron Si Doel Anak Sekolahan menjadi salah satu tontonan favorit di era 90-an. Ceritanya disajikan dengan balutan komedi yang ringan namun bermakna, didukung alur yang kuat dan dekat dengan kehidupan sehari-hari.
Karakter-karakter unik dalam sinetron tersebut turut memberi warna tersendiri, salah satunya adalah Mpok Ipah atau Mpok Ipeh, yang diperankan oleh aktris Tonah Nasir. Tokoh ini dikenal sebagai sosok ibu bersuara lantang yang gigih berupaya menjodohkan Zaenab dengan pria-pria kaya, meski hati Zaenab telah tertambat pada Doel, yang diperankan oleh Rano Karno. Pada akhirnya, Mpok Ipah luluh dan merestui pernikahan Zaenab dengan Doel, meskipun saat itu Zaenab berstatus janda.
BACA JUGA :
Bocah di Si Doel ternyata anak angkat Rano Karno kini sukses jadi CEO, 11 potretnya bareng keluarga
Hingga kini, Tonah Nasir masih aktif berakting di berbagai sinetron. Penampilannya pun terbilang awet muda, meski usia hampir menginjak 63 tahun. Sosok yang dikenal sebagai “Maknya Zaenab” ini tetap tampil dengan pesona khas yang tak banyak berubah sejak era kejayaannya.
Penasaran seperti apa kabarnya sekarang? Simak potretnya seperti dirangkum brilio.net dari berbagai sumber, Rabu (11/6).
1. Tonah merupakan seniman lenong yang memerankan tokoh ibu atau Maknya Zaenab (Maudy Koesnaedi) dalam cerita Si Doel.
BACA JUGA :
Bocah berwajah bule ini gedenya terkenal di sinetron Si Doel, kini masih eksis walau kaki diamputasi
foto: Instagram/@sidoelanaksekolahan
2. Aktris kelahiran Jakarta pada 17 April 1962 ini dibesarkan di keluarga dan lingkungan yang aktif berkesenian Betawi.
foto: Instagram/@tonahnasir
3. Lahir dalam lingkungan seniman, membuat Tonah punya kemampuan ciamik dalam bidang tarik suara gambang kromong dan main lenong.
foto: Instagram/@tonahnasir
4. Sekitar tahun 1970-an beliau sudah tampil nyanyi gambang kromong di depan Gubernur Ali Sadikin pada peresmian air mancur Beos Kota.
foto: Instagram/@tonahnasir
5. Ia juga berprestasi bersama grup lenongnya, jadi Juara I Lomba Lenong Festival Lenong Departemen Penerangan. Lalu, bersama Nazar Amir menjadi Juara III Teater Hiburan Rakyat.
foto: Instagram/@tonahnasir
6. Peran sebagai Maknya Zaenab, baik di sinetron maupun layar lebar, meroketkan nama Tonah ke level artis nasional. Tak jarang ada penggemar yang lebih fasih memanggilnya sebagai Mak Zaenab, ketimbang nama aslinya.
foto: Instagram/@tonahnasir
7. Saat ini, Tonah tetap konsisten menjaga warisan leluhur dan melestarikan budaya Betawi, lewat grup tanjidor Bumi Agung dan grup lenong Sinar Jaya yang dikelolanya.
foto: Instagram/@tonahnasir
8. Terjun ke dunia seni peran sejak 90-an, karier Tonah seolah tak pernah pudar.
foto: Instagram/@tonahnasir
9. Ia diketahui masih aktif bermain di sejumlah sinetron, salah satunya di Amanah Wali 4. Di sinetron tersebut ia berperan menjadi Mak Tonah.
foto: Instagram/@tonahnasir
10. Memasuki kepala enam, Tonah justru seakan menolak tua. Parasnya tetap terlihat cantik dan awet muda.
foto: Instagram/@tonahnasir
11. Beberapa foto lain juga menunjukkan penampilan Tonah Nasir yang terlihat sangat modis. Tak hanya mengenakan busana khas ibu-ibu, ia rupanya pandai memadupadankan baju kasual sehari-hari.
foto: Instagram/@tonahnasir
Perjalanan karier Tonah.
Hj. Siti Alfatonah, yang lebih dikenal sebagai Tonah Nasir, memulai kariernya sejak kecil sebagai seniman lenong, teater tradisional Betawi. Terlahir pada 17 April 1962 di Bogor dalam keluarga seniman, Tonah tumbuh dengan warisan budaya yang kuat dari kakeknya (pendiri grup tanjidor Gajen) dan ayahnya (pemimpin orkes Melayu Bumi Agung).
Kariernya menanjak ketika dipercaya memerankan Mpok Ipah (Maknya Zaenab) dalam sinetron Si Doel Anak Sekolahan (1994–2003) dan versi filmnya, menjadi karakter ikonik dengan gaya bicara lantang dan sikap kuat—hingga banyak penggemar lebih mengenalnya sebagai “Mak Zaenab” daripada nama aslinya.
Reputasinya sebagai artis nasional semakin mantap saat ia tampil dalam FTV dan sinetron lain, termasuk Bajaj Bajuri.
Meski telah berusia hampir 60 tahun, Tonah tetap aktif berakting. Di era 2021–2022, ia kembali hadir di sinetron seperti Amanah Wali 4 dan 5, serta aktif menjaga dan melestarikan seni Betawi lewat grup tanjidor Bumi Agung dan lenong Sinar Jaya.
Karakternya yang tegas pernah menimbulkan reaksi emosional dari penggemar bahkan sanggup melayangkan tamparan kepadanya dalam satu peristiwa di Jakarta Fair yang menegaskan betapa kuatnya perannya dalam ingatan publik.
Kesetiaannya pada akar budaya, kualitas akting, serta kemampuannya menyatu dengan karakter membuat Tonah tetap relevan di industri hiburan Indonesia hingga kini.
