Brilio.net - Dunia hiburan Indonesia kembali kehilangan salah satu sosok terbaiknya. Komedian dan aktor yang dikenal dengan permainan gitarnya, Mudy Taylor, meninggal dunia pada Selasa (25/11). Kepergian mendadaknya membuat banyak pihak terkejut, termasuk orang-orang terdekat yang tak menyangka Mudy pergi secepat itu.
Doni, sang manajer menjelaskan, informasi pertama mengenai kondisi Mudy datang dari istri mendiang. Pada sore hari, Mudy tiba-tiba mengalami serangan yang membuatnya sulit bernapas saat berada di rumahnya.
BACA JUGA :
5 Kronologi Pandji Pragiwaksono dikecam usai lawakannya singgung adat Toraja, siap jalani proses hukum
“Meninggalnya kemarin, Mas. Aku diinfoin istrinya sih jam 04.15 (sore), kemarin sore. Langsung tadi malam, langsung dikubur jam 10-an lah. Jam 10, setengah 11 malam,” ujar Doni saat diwawancarai melalui telepon, Rabu (26/11).
Sebelum dinyatakan meninggal, Mudy sempat dilarikan ke Unit Gawat Darurat (UGD). Kondisinya menurun sangat cepat dan tidak menunjukkan gejala serius sebelumnya. Ia hanya mengeluhkan sesak napas mendadak saat berada di kediamannya di kawasan Joglo, Jakarta Barat.
“Iya mendadak, maksudnya dia sesak napas. Terus dibawa ke UGD, ya udah langsung meninggal. Itu di UGD itu kayaknya jam jam 04.15 itu, Mas,” jelas Doni dilansir Kapanlagi, Rabu (26/11).
BACA JUGA :
Pengakuan jujur Sule kena imbas dulu pernah nolak diroasting, kini legawa sepi job hampir 3 tahun
Sosok bernama asli Dhimas Mudiarto Ramelan Sutarto ini dikenal luas berkat ciri khasnya yang selalu membawa gitar di setiap penampilan, sebuah kebiasaan yang sudah ia bangun sejak belajar gitar secara otodidak di usia lima tahun. Humor khas dan pembawaannya yang jenaka membawa Mudy masuk ke radio Suara Kejayaan, sebelum akhirnya menjadi pintu bagi perjalanan kariernya di jagat stand up comedy.
Mudy Taylor memiliki nama panggung yang unik dan panjang, sekaligus identitas khas yang melekat pada setiap aksinya di panggung: memadukan lawakan dengan medley lagu-lagu ciptaannya. Kecintaannya pada musik bukan sekadar gaya, melainkan hasil pendidikan panjang yang ia tempuh di IKIP selama enam tahun dan di IKJ selama tiga tahun melalui jalur tes bermain gitar. Dengan bekal tersebut, ia sempat menjadi pengajar musik di Yamaha Music Centre serta membuka les privat bagi mereka yang ingin belajar gitar.
Awal kariernya dimulai dari panggung musik yang ia isi dengan lagu-lagu plesetan humoris, hingga suatu ketika ia dilirik Mat Solar dari Radio SK saat mengikuti lomba di IKJ. Dari masa percobaan satu bulan, Mudy justru berhasil meraih popularitas sebagai penyiar melalui berbagai program seperti Siaran Berita Humor dan SK Belagu. Kepiawaiannya memainkan empat karakter suara—Mudy, Mbah Kusno, Aas, dan Aryo—membuatnya semakin dikenal luas dan memperkuat posisinya sebagai entertainer yang serbabisa.
Perjalanan Mudy menuju dunia stand up comedy dimulai pada 2010 ketika ia memamerkan gaya humornya sambil bermain gitar di hadapan pihak televisi yang kemudian mengajaknya tampil dalam program komedi. Keluwesannya di panggung membuka banyak peluang, termasuk terjun ke industri film.
Ia membintangi sejumlah film terkenal seperti Comic 8, Comic 8: Kasino King Part I, Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss! Part I, hingga film horor Nenek Gayung. Kombinasi musik dan komedi yang ia bangun sepanjang karier membuatnya dikenang sebagai salah satu komika paling ikonik di Indonesia.
