Momen haru terjadi ketika Maia Estianty menyaksikan putranya, Ahmad Al Ghazali, melakukan sungkem menjelang hari pernikahannya. Dalam prosesi yang sarat emosi itu, Maia tak kuasa menahan air mata saat melihat Al Ghazali bersimpuh di hadapannya.
"Ahmad Al Ghazali, hari ini engkau bersimpuh di hadapanku, membawa hidupku menuju seluruh lembaran baru," ujarnya sambil menahan tangis, seperti yang terlihat dalam video yang viral di media sosial.
BACA JUGA :
7 Potret siraman Al Ghazali jelang pernikahan, senyum tulus Maia saat sungkeman bikin haru
Maia mengungkapkan betapa sulit bagi seorang ibu untuk melepas kembali tangan kecil yang dulu selalu digenggamnya. "Bunda harus merelakan lagi tangan kecil yang dulu pernah kugenggam saat aku melahirkan, kini akan digenggam oleh orang yang akan menjadi teman hidupmu," katanya dengan penuh emosi.
Rasa Rindu
Tak hanya memohon maaf, Maia juga memaafkan segala khilaf yang pernah dilakukan putranya sejak kecil. Menurutnya, tidak ada luka di hati ini selain rasa rindu.
Maia menambahkan, "Bunda juga memaafkan segala khilaf dan kurangnya Al Ghazali sejak kecil, dengan ini tidak ada luka di hati ini selain rindu yang akan berbeda rasanya setelah hari ini," tuturnya dengan penuh kasih.
BACA JUGA :
Saksikan siraman Al Ghazali, Maia Estianty dan Mulan Jameela duduk barengan meski terpisah
Genggamlah Alyssa
Di akhir kalimat, Maia memberi nasihat kepada Al Ghazali agar selalu menjaga hubungan dengan calon istrinya, Alyssa.
Maia berpesan, "Ke depan, genggamlah tangan Alyssa, bukan hanya saat berbahagia tapi juga saat lemah," tuturnya dengan harapan yang mendalam.
Sebelumnya, melalui akun Instagram pribadinya, Maia Estianty membagikan isi hatinya dalam sebuah caption yang penuh cinta dan keikhlasan, tepat saat dirinya bersiap untuk "melepas" sang anak menuju fase baru kehidupan.
Pesan Maia
"Sebentar lagi, bukan aku yang menggandeng tanganmu di pelaminan.. tapi cintamu, masa depanmu yang baru.. Tapi hatiku tetap menggenggam erat semua kenangan: tangisan pertamamu, langkah kecilmu yang belajar berjalan, tawa polosmu yang dulu memenuhi kebahagiaanku..."
Dalam tulisan yang begitu menyentuh, Maia menggambarkan bahwa dirinya tak pernah benar-benar kehilangan sang putra. Ia hanya sedang belajar melepaskan.