Setelah sempat menghilang dari panggung dakwah karena ucapannya yang dianggap merendahkan seorang penjual es teh, Miftah Maulana Habiburakhman kini kembali aktif berdakwah. Ia terlihat mengisi acara di berbagai tempat, menunjukkan komitmennya untuk terus menyebarkan pesan positif.
Melalui media sosialnya, Miftah terlihat berdakwah di tempat-tempat yang tidak biasa, seperti klub malam dan kawasan prostitusi Sarkem. Salah satu momen yang menarik adalah saat ia memberikan pesan kepada para pekerja klub malam di Yogyakarta, mengingatkan mereka untuk bertanggung jawab dan belajar dari kesalahan yang pernah dilakukan.
“Setiap manusia pasti pernah berbuat salah. Namun dari kesalahan itu, kita bisa belajar untuk menjadi pribadi yang lebih baik,” ungkap Miftah di hadapan para pekerja klub malam, seperti yang ia bagikan di Instagram-nya pada Senin (13/1).
Dalam ceramahnya di Pasar Kembang, yang dikenal sebagai kawasan prostitusi, Miftah juga menekankan pentingnya mengucapkan Istigfar. Ia mengingatkan bahwa tidak ada manusia yang luput dari dosa.
“Jika kamu terus melakukan dosa, jangan pernah bosan untuk mengucapkan istigfar,” tambahnya.
Dalam salah satu kajian yang diisi oleh Miftah, ia menyentuh komunitas marginal dan santri jalanan yang tergabung dalam majelis MAOS (Muhasabah On The Street). Ia menekankan pentingnya bertaubat setiap kali melakukan kesalahan.
“Setan itu akan menang jika kita berbuat dosa tapi tidak mau bertobat. Namun, setan akan kalah jika kita terus berbuat dosa, tobat, dan begitu seterusnya,” jelas Miftah.
Kilas balik kontroversi
Sebelumnya, Miftah Maulana sempat menjadi sorotan publik akibat ucapannya yang dianggap merendahkan seorang penjual es teh saat mengisi kajian. Banyak protes yang muncul, menilai ucapan Miftah terlalu berlebihan dan tidak etis.
Menanggapi hal tersebut, Miftah Maulana telah meminta maaf atas ucapannya yang menimbulkan kegaduhan di masyarakat. Permohonan maafnya disampaikan melalui video yang diunggah di akun media sosialnya pada Rabu (4/1).
