Brilio.net - Nama Farel Prayoga sempat menjadi sorotan usai blak-blakan soal kondisi keuangannya yang kini hanya tersisa sekitar Rp10 ribu. Padahal, selama tiga tahun terakhir, pendapatannya sebagai penyanyi cilik dikabarkan menembus angka lebih dari Rp10 miliar.
Farel mengaku semua urusan keuangannya selama ini dikelola oleh sang ayah dan ibu tiri. Sayangnya, tanpa ada pengawasan dari pihak lain, kondisi ini justru menyisakan pertanyaan besar ke mana uang sebanyak itu mengalir.
BACA JUGA :
Kini mulai lagi nabung dari 0, cerita Farel Prayoga atur keuangan sendiri ini bikin salut
Belum selesai publik mencerna soal kisruh pengelolaan uangnya, Farel kembali mengungkap cerita masa lalunya yang tak kalah mengejutkan. Ia menyinggung trauma masa kecil saat hidup bersama ibu tiri yang kini menjadi pusat perhatian.
Farel mengenang masa-masa sulit di usia belia saat harus tinggal bersama ayah dan ibu tirinya. Meskipun hidup bersama, hubungan mereka rupanya tak berjalan harmonis seperti bayangan kebanyakan orang.
BACA JUGA :
Ibu tiri bantah jual aset Farel Prayoga, ternyata masih utuh, ini 7 potret buktinya
foto: YouTube/NGOBROL ASIX
Ia mencoba menggambarkan secara halus bagaimana kondisi keluarganya saat itu. Ketika ditanya apakah sang ibu tiri memperlakukannya dengan baik, Farel menjawab dengan ragu.
"Tinggal bareng, tapi kalau dikata baik, gimana ya. Kasarnya sih bisa dibilang enggak," ujar Farel, dikutip brilio.net dari YouTube NGOBROL ASIX, Rabu (6/8).
Ia kemudian menjelaskan bahwa perubahan sikap sang ibu tiri baru terlihat setelah dirinya menjadi viral. Sebelumnya, ia harus melalui masa kecil yang diwarnai banyak perlakuan tak mengenakkan.
Farel menceritakan beberapa pengalaman yang begitu membekas di ingatannya. Ia mengaku pernah tidak diperbolehkan tidur hingga mendapat perlakuan kasar lainnya.
"Baik sih baru-baru ini, awal-awal viral, ya. Cuman waktu kecil sama ibu itu ada adegan-adegan yang nggak dibolehin tidur, ada beberapa yang dipukul, diusir dari rumah," ungkap Farel.
Saat mengingat kembali masa itu, Farel menjelaskan bahwa semuanya terjadi saat usianya masih sangat muda. Bahkan, sebelum ia duduk di bangku sekolah dasar.
Ia merasa bahwa pengalaman itu menjadi bagian dari memori masa kecil yang tidak mudah hilang begitu saja. Sebab saat itu, ia masih berusia sekitar enam atau tujuh tahun.
foto: YouTube/NGOBROL ASIX
"Waktu kecil belum SD, (umur) 6-7 tahun," jelasnya.
Pernyataan Farel diamini oleh sang manajer, Muhammad Rais, yang mendampingi dalam sesi wawancara tersebut. Rais menilai bahwa kenangan buruk seperti itu memang akan terus terekam di benak anak-anak meski sudah berlalu lama.
"Tapi itu kan peristiwa dulu ya, maksudnya itu kan ada di memori dia yang tidak bisa dia lupakan," timpal Muhammad Rais, manajer Farel Prayoga yang turut mendampinginya saat wawancara.
Menurut Rais, Farel tidak menyimpan dendam atas kejadian di masa lalu. Namun, kenangan tersebut tetap melekat kuat dalam ingatan Farel hingga sekarang.
"Cuma dia bukan dendam enggak, tapi yang namanya memori anak kecil itu," jelasnya.
Farel pun mengaku bahwa kebaikan yang ditunjukkan sang ibu tiri belakangan ini tak sepenuhnya bisa menyentuh hatinya. Baginya, luka masa kecil itu meninggalkan bekas yang sulit dihapus.
Meskipun sang ibu kini menunjukkan sikap yang lebih baik, Farel tetap merasa tidak bisa merasakan dampaknya. Perasaan itu muncul karena pengalaman buruk yang pernah ia alami.
"Ya meskipun baik udah nggak kena baiknya," kata Farel.
Curhatan Farel ini pun membuat banyak warganet ikut menaruh simpati. Banyak dari mereka yang merasa terharu dengan keberanian Farel membuka luka lama demi berbagi cerita hidupnya.