Brilio.net - Aktris sekaligus mantan personel JKT48, Nabilah Ayu, membagikan kisah menyentuh saat menjalankan misi kemanusiaan membantu pengungsi Palestina di Yordania. Ia berangkat bersama Ustaz Erick Yusuf dan tim Relawan Nusantara untuk menyalurkan bantuan langsung ke kamp-kamp pengungsian.
Perjalanan itu membawanya bertemu dengan warga Palestina yang hidup dalam keterbatasan setelah terpaksa meninggalkan tanah kelahiran. Nabilah mengaku menyalurkan bantuan di wilayah Yordania karena sebagian besar kamp pengungsi berada di sana.
BACA JUGA :
Punya niat tulus bantu sesama, 9 potret Sarwendah bagi-bagi TV ke tetangga ini bikin salut
“Kemarin sempat ke Yordania, terus ke Aqsa, lalu ke Mesir. Tapi untuk penyaluran bantuannya, aku ada di Yordania karena memang kamp pengungsiannya ada di sana,” ungkap Nabilah Ayu saat hadir di acara Rumpi No Secret, dikutip pada Selasa (11/11).
Cerita Nabilah Ayu eks JKT48 bantu pengungsi
© Instagram/@nblh.ayu
BACA JUGA :
Willie Salim galang donasi Rp4 M dalam 3 hari untuk bangun klinik di Palestina, ini 9 potret desainnya
Namun pengalaman kemanusiaan itu tak selalu berjalan mulus. Ia sempat mengalami kejadian menegangkan saat dicurigai sebagai warga Palestina oleh petugas perbatasan.
Insiden itu terjadi ketika ia melintasi pos pemeriksaan menuju Yordania. Penampilannya membuat petugas keamanan curiga hingga memutuskan melakukan pemeriksaan ulang.
“Pas sampai di sana di perbatasan tuh aku sempat dikira orang Palestina,” ucap Nabilah mengenang momen tersebut.
Ia bahkan mendengar petugas berbisik sambil menunjuk ke arahnya dan menyebut kata “Palestina”. Kecurigaan itu membuat Nabilah dibawa ke ruang pemeriksaan khusus.
Di dalam ruangan, ia sempat ditanyai oleh petugas apakah membawa senjata tajam. Nabilah pun memilih berpura-pura tidak mengerti bahasa Inggris agar tidak ditanya lebih jauh.
“Terus ditanya nih kayak aku bawa sajam, ‘enggak’. Terus aku bilang kayak, ‘em?’ gitu, pura-pura enggak bisa Bahasa Inggris biar enggak ditanya terlalu dalam,” tuturnya.
Cerita Nabilah Ayu eks JKT48 bantu pengungsi
© Instagram/@nblh.ayu
Meskipun akhirnya diperbolehkan melanjutkan perjalanan, pengalaman itu cukup mengguncang mentalnya. Ia mengaku sempat merasa takut jika salah bicara bisa berakibat fatal.
“Mental kita tuh benar-benar kayak lagi mendapatkan tekanan. Jadi ketakutannya tuh bukan terhadap mereka, tapi terhadap hal-hal yang belum terjadi itu muncul,” ujarnya.
Meski diwarnai insiden mencekam, perjalanan kemanusiaan pada 22 September hingga 5 Oktober 2025 itu menjadi pengalaman berharga yang mengubah pandangannya tentang kehidupan. Ia merasa tersentuh saat melihat keteguhan para pengungsi, terutama anak-anak yang masih bisa tersenyum di tengah penderitaan.
Cerita Nabilah Ayu eks JKT48 bantu pengungsi
© Instagram/@nblh.ayu
Selama di sana, Nabilah ikut terlibat dalam berbagai kegiatan bersama anak-anak. Ia dan tim relawan menghibur mereka dengan bernyanyi, menari, serta bermain bersama untuk menghapus kesedihan sesaat.
“Kita tidak hanya memberikan makanan, tapi juga bermain bersama anak-anak, nyanyi, nari. Jadi mereka tuh senang banget, benar-benar terhibur dengan kehadiran kita,” jelas Nabilah.
Pertemuannya dengan para pengungsi membuatnya belajar banyak hal tentang rasa syukur dan ketabahan. Ia menyadari masih banyak orang yang mampu tersenyum meski kehilangan segalanya, sementara banyak yang lupa bersyukur atas kehidupan yang dimiliki.