Brilio.net - Hari Raya Idul Adha merupakan salah satu momen penuh makna bagi umat Muslim di seluruh dunia. Selain menunaikan sholat Ied dan menyembelih hewan kurban sebagai bentuk ketakwaan, ada pula amalan sunnah yang tak kalah penting: mandi Idul Adha. Lebih dari sekadar membersihkan tubuh, mandi ini menjadi simbol penyucian diri sebelum menghadap dengan Allah SWT dalam ibadah sholat Ied. Artikel ini akan mengulas tata cara mandi Idul Adha sesuai sunnah Rasulullah SAW—mulai dari niat, waktu pelaksanaan, hingga keutamaannya.
Mandi Idul Adha termasuk sunnah yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Tujuannya tak hanya untuk menghilangkan hadas besar maupun kecil, tetapi juga agar kita hadir dalam sholat Ied dengan kondisi tubuh yang bersih dan hati yang siap untuk beribadah. Tubuh yang suci membawa harapan hadirnya kekhusyukan dalam ibadah, sementara kesegaran dari mandi dapat membangkitkan semangat dalam menjalani momen Hari Raya Idul Adha.
BACA JUGA :
Doa Hari Raya Idul Adha 2025, dari malam takbiran hingga setelah sholat Ied
Tak hanya dari sisi kebersihan, mandi Idul Adha juga memiliki nilai spiritual yang mendalam. Ini adalah bentuk kesiapan lahir dan batin dalam menyambut hari yang penuh berkah. Dengan melaksanakan mandi ini, kita menunjukkan rasa hormat kepada momen sakral Idul Adha dan membedakannya dari hari-hari biasa. Oleh karena itu, sangat dianjurkan bagi setiap Muslim—baik laki-laki, perempuan, maupun anak-anak—untuk tidak melewatkan sunnah ini sebagai bagian dari persiapan menyambut Hari Raya Idul Adha, dihimpun brilio.net dari berbagai sumber, Senin (2/6).
Tata cara mandi Hari Raya Idul Adha sesuai sunnah Rasulullah SAW
© 2025 brilio.net/AI/Meta
BACA JUGA :
Puasa sunnah sebelum Idul Adha tarwiyah dan arafah, lengkap dengan niat dan keutamaannya
Niat mandi Idul Adha
Niat merupakan rukun penting dalam setiap ibadah, termasuk mandi Idul Adha. Niat ini diucapkan dalam hati sebagai bentuk kesungguhan dalam melaksanakan sunnah Rasulullah SAW. Berikut adalah lafal niat mandi Idul Adha:
Nawaitul ghusla liyaumi ‘iidil Adha sunnatan lillaahi ta’aalaa.
Arti:
"Saya niat mandi pada hari Raya Idul Adha Sunnah karena Allah Ta’ala".
Dalam madzhab Syafi'i, niat ini diucapkan bersamaan dengan saat air pertama kali disiramkan ke tubuh.
Tata cara mandi Idul Adha sesuai sunnah
Tata cara mandi Idul Adha pada dasarnya sama dengan mandi wajib atau mandi junub. Berikut adalah langkah-langkahnya:
- Membaca niat: Mengucapkan niat mandi Idul Adha dalam hati.
- Membasuh tangan: Membasuh kedua telapak tangan sebanyak tiga kali.
- Membersihkan najis: Membersihkan segala kotoran atau najis yang menempel di badan.
- Berwudhu: Melakukan wudhu seperti hendak sholat, mulai dari membasuh tangan hingga kaki.
- Mandi janabah: Menyiram air ke kepala sebanyak tiga kali, sambil menyela-nyela rambut hingga mengenai kulit kepala.
- Mengguyur seluruh tubuh: Mengguyur seluruh tubuh dengan air, dimulai dari sisi kanan lalu ke sisi kiri. Pastikan seluruh lipatan kulit dan bagian tersembunyi ikut dibersihkan.
Waktu pelaksanaan mandi Idul Adha
Waktu yang paling utama untuk melaksanakan mandi Idul Adha adalah setelah masuk waktu Subuh hingga sebelum melaksanakan sholat Ied. Namun, diperbolehkan juga untuk mandi sejak tengah malam tanggal 10 Dzulhijjah. Tujuannya adalah agar tubuh tetap segar dan bersih saat melaksanakan sholat Ied.
Keutamaan mandi Idul Adha
Mandi Idul Adha memiliki banyak keutamaan, di antaranya:
- Membersihkan diri dari hadas: Mandi Idul Adha bertujuan untuk membersihkan diri dari hadas besar maupun kecil.
- Mensucikan diri: Mandi ini juga bertujuan untuk mensucikan diri sebelum melaksanakan ibadah sholat Ied.
- Menyegarkan badan: Mandi pagi dengan air yang sejuk dapat memberikan kesegaran pada tubuh.
- Menambah kekhusyukan: Dengan tubuh yang bersih dan segar, diharapkan dapat menambah kekhusyukan dalam melaksanakan sholat Ied.
- Mengikuti sunnah Rasulullah SAW: Mandi Idul Adha adalah salah satu sunnah yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW.