Brilio.net - Dunia film indie Indonesia sedang berkembang pesat. Banyak film buatan anak bangsa yang diakui di dalam dan luar negeri. Selain eksekusi film yang ciamik, sineas Indonesia mempunyai tema film yang mampu menarik peminatnya.
Berbagai tema mulai dari kehidupan sehari-hari sampai fiksi membuat karya film Indonesia mempunyai variasi beragam. Keberagaman budaya Indonesia juga menjadi ladang inspirasi bagi para sineas.
BACA JUGA :
10 Pelesetan judul film Eiffel I'm in Love 2 ini ngawurnya kocak abis
Tak jarang, film yang bertema kekayaan Indonesia menjuarai berbagai kompetisi. Sebut saja salah satunya adalah film berjudul Gudeg Mbah Lindu karya Michael Riswandi. Dengan tema penjual makanan khas Yogyakarta yakni gudeg, Michael berhasil mendapat penghargaan “Honorable Mention” dalam Panasonic Young Filmmaker (PYFM) 2017. Karyanya mampu memberikan inspirasi bagi penontonnya.
Dengan adanya YouTube, film indie bertema vlogging makin menjamur. Tapi kamu tak perlu canggung atau ragu dengan ide film ini. Vlogging memungkinkan kamu untuk menceritakan sebuah pengalaman dari perspektif orang pertama. Hal ini membuat penonton seolah-olah menjadi tokoh utama.
Salah satu karya film vlogging yang bisa kamu jadikan inspirasi adalah karya Den Dimas berjudul Say You Never Let Me Go. Mengambil latar kota Melbourne, Australia, film ini mampu menarik perhatian juri sebagai People’s Choice Award untuk kategori Online Video dari ajang PYFM 2017.
5. How-to.
foto: shutterstock.com
Tak melulu sebuah kisah, ide film juga bisa dibuat berisi tutorial cara melakukan sesuatu. Durasi pendek dan ide yang lugas membuat film bertema how-to bisa menarik perhatian penonton.
Kamu bisa menemukan berbagai contohnya di media sosial seperti YouTube dan Facebook. Akun yang membahas seperti cara memasak atau tips fashion mempunyai berbagai konten tentang how-to yang digandrungi oleh penikmatnya.
Nah, gimana, Sobat Brilio? Kamu mulai tercerahkan saat mau bikin film indie, kan? Yuk, terus berkarya! Kamu bisa melihat inspirasi dari sineas muda lain yang telah berhasil memenangkan penghargaan PYFM 2017.
Selain kategori Online Video, PYFM 2017 telah membesut karya sineas muda Tanah Air untuk kategori Short Movie yaitu film dari Relarugi Foundation bertajuk Amak memenangkan kategori Best Picture, film Betoh karya Maul Arta untuk kategori Best Story dan film Segara produksi Hisstory Films yang membawa pulang penghargaan Best Cinematography.
Setelah menyeleksi lebih dari 350 film yang terdiri dari film pendek dan video online menjadi 6 jawara tersebut, para juri PYFM 2017 tak berhenti sampai di sini. Mereka menyaring kembali karya-karya keren sineas muda Tanah Air dengan memberikan tambahan penghargaan “Honoroble Mention” untuk short movie. Selain Gudeg Mbah Lindu karya Michael Riswandi, ada Anak Lanang karya Wahyu Agung Prasetyo dan Journey of The Wind dari Jastin Film.
PYFM 2017 tak sekadar menyelenggarakan kompetisi film, tapi juga telah menggelar roadshow mengenai pembuatan film pendek di enam kota besar di Indonesia, yakni Bandung, Jakarta, Medan, Makassar, Malang, dan Yogyakarta pada tanggal 27 Oktober hingga 9 Desember 2017 lalu.
Wah, ilmu sinematografi nggak habis-habis dibagikan sama PYFM, ya? Makanya, Sobat Brilio, asah terus bakatmu dan tekun mencoba supaya kamu jadi sineas sekelas Anggy Umbara bahkan lebih. Untuk informasi keseruan PYFM 2017, kamu bisa cek di sini.