Brilio.net - Persaingan mencari pekerjaan di Indonesia semakin terasa berat bagi banyak orang. Syarat ketat dari perusahaan seperti batas usia, pengalaman kerja, hingga lingkungan kerja yang kurang sehat menjadi penghalang utama bagi para pencari kerja.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 5 Mei 2025 menunjukkan tingkat pengangguran di Indonesia mengalami kenaikan dibanding tahun sebelumnya. Lulusan perguruan tinggi, mulai dari D4 hingga S3, menyumbang angka pengangguran sebesar 6,23 persen, naik dari 5,25 persen pada Februari 2024.
BACA JUGA :
Panduan lengkap cara daftar rekrutmen PPPK Kejaksaan 2025, jadwal, syarat, dan tips lolos seleksi
Di tengah kenyataan tersebut, publik dibuat terkejut dengan video viral yang diunggah akun TikTok @ari.widjanarko. Video itu memperlihatkan seorang pemulung yang ternyata menyimpan latar belakang pendidikan tak biasa.
Awalnya perekam terlihat berbincang santai dengan pemulung yang mengenakan kaos oranye lusuh dan sandal jepit. Saat ditanya, sang pemulung yang diketahui bernama Adi Kusuma itu mengaku sudah tujuh bulan menekuni pekerjaannya itu.
“Saya (bekerja jadi pemulung) sekitar sudah 7 bulan pak,” ujarnya.
BACA JUGA :
Luhut Pandjaitan sebut akan ada 67 ribu lapangan kerja baru tersedia sebelum akhir tahun 2025
pemulung lulusan S1 teknik industri
© TikTok/@ari.widjanarko
Rasa penasaran membuat perekam bertanya apakah pria tersebut pernah mengenyam bangku kuliah. Tanpa ragu, ia menjawab pernah kuliah dan bahkan merupakan lulusan S1 Teknik Industri.
Pengakuan itu sontak membuat perekam terkejut dan kagum. Ia tak menyangka sosok di depannya memiliki latar pendidikan tinggi.
“Teknik Industri?, luar biasa,” ucap perekam.
Pria lulusan Telkom tersebut mengaku tidak malu menjadi pemulung. Ia menegaskan bahwa yang terpenting saat ini adalah adanya pemasukan demi kelangsungan hidup keluarganya.
"Yang penting ada pemasukan," jelasnya.
pemulung lulusan S1 teknik industri
© TikTok/@ari.widjanarko
Adi Kusuma mengaku bersyukur masih bisa memperoleh penghasilan dari pekerjaannya saat ini. Menurutnya, pendapatan harian antara Rp70 ribu hingga Rp150 ribu sudah cukup untuk makan dan memenuhi kebutuhan hidup.
"lumayan dapat Rp70 ribu sampai Rp150 ribu sehari, bisa makan, dan memenuhi kebutuhan sehari-hari," ucap Adi Kusuma.
Sebelum menjadi pemulung, Adi memiliki riwayat pekerjaan yang terbilang prestisius. Ia pernah bekerja di lima perusahaan berbeda, termasuk di bidang otomotif bersama Toyota Astra dan di perusahaan Teknologi Informasi di Cempaka Putih, Jakarta, dengan posisi terakhir sebagai Business Analyst.
Selama bekerja, ia sering mengikuti rapat penting, menjalin koneksi, dan bertemu dengan orang-orang berpengaruh, termasuk warga asing. Kemampuannya berbahasa Inggris pun fasih, terbukti saat ia memperkenalkan diri dalam video dengan bahasa tersebut.
pemulung lulusan S1 teknik industri
© TikTok/@ari.widjanarko
Sayangnya, kontrak kerjanya di perusahaan terakhir tidak diperpanjang. Kini di usia 48 tahun, ia memilih memulung sebagai cara paling realistis untuk menyambung hidup.
“Karena habis kontrak, nggak diperpanjang lagi,” tuturnya.
Kisah Adi Kusuma memantik beragam reaksi dari warganet yang merasa terenyuh sekaligus prihatin. Banyak yang menyoroti keikhlasan, faktor usia, dan realita pahit sulitnya mencari kerja meski memiliki gelar tinggi.
“Gw ga komentari jalan nasibnya. Tp gw hormat setinggitingginya akan keikhlasannya menjalani taqdir hidupnya,” tulis akun hen_8999.
“Usianya yg uda 48thn, agak sulit sih buat di terima kerja di sini,” ujar @mylife4success.
“Mriis tinggal di negeri ini gelar tinggi gak ada harganya,” tulis @imas.jumbo04.
"saking susahnya nyari kerja," timpal @rifkinggg